Menteri Pertanian ke Sulawesi Tenggara
Nostalgia Mentan Amran Sulaiman 16 Tahun Jadi Penyuluh Pertanian di Konawe Sulawesi Tenggara
Kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia Amran Sulaiman di Konawe Sulawesi Tenggara mendapat sambutan hangat oleh para petani dan pemerintah.
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA. COM, KONAWE - Kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia Amran Sulaiman di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara mendapat sambutan hangat oleh para petani dan pemerintah setempat.
Dalam kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani untuk mendukung peningkatan produksi padi dan jagung nasional, Kamis (11/1/2024).
Amran berbagi kisahnya selama 16 tahun bekerja sebagai penyuluh pertanian di Konawe, tepatnya 20 tahun silam.
"Sebenarnya saya ini pulang kampung, saya tinggal selama kurang lebih 28 tahun di Sulawesi Tenggara lebih lama daripada di Sulawesi Selatan," ujarnya.
"Saya mengerti perasaan petani, karena saya anak petani, saya mengerti perasaan PPL dan Babinsa karena saya juga anak babinsa dan pernah menjadi PPL selama belasan tahun di Konawe, 20 puluh tahun yang lalu" jelasnya.
Ditemani dua orang temannya di atas panggung, Amran mengkisahkan perjalanannya sebagai anggota PPL yang bisa menuju Jakarta dengan perjuangan dan suka duka bersama 8 rekannya dan orangtuanya yang menghidupi 12 anak.
Baca juga: Mentan Amran Sulaiman Bakal Sambangi Konawe, Pj Bupati Harmin: Dukungan Pemerintah Bangun Kota Padi
"Saya mau bernostalgia, kami dulu ada bersembilan saat itu jadi buruh lepas dengan penghasilan perbulan Rp125 ribu, kita tinggal di balai desa yang atapnya rumbia, kalau hujan bocor, dan kalau tidur kita harus berdempet-dempetan. Juga ada motor yang sering saya pakai keliling di Konawe, saya masih ingat platnya DT 2020 A, bahkan sebelumnya saya juga pernah berjalan dari desa ke desa sejauh 1 km," kenangnya.
Lebih lanjut, dihadapan ribuan petani dan pejabat setempat, Amran berbagi kunci suksesnya hingga bisa menjadi Menteri Pertanian saat ini.
Amran mengaku karena didikan orangtuanya dan kerja ikhlas dan pantang mengeluh.
Kemudian kuncinya adalah dalam pekerjaan apapun, harus ingat untuk selalu disiplin, jujur dan tanggungjawab, serta meminta segala sesuatunya hanya kepada Allah.
"Sebelum saya dimutasi ke Makassar dari 7000 pelamar, ada 140 an yang lolos, salah satunya jadi pemimpin dan saat ini menjadi menteri pertanian RI," ujarnya.
"Saya juga ingat pesan orangtua saya, jangan pernah mengambil hak orang lain, apalagi mengambil hak rakyat, itu yang selalu saya pegang, terutama minta orangtua untuk ridho kepada anak-anaknya," tutupnya diiringi tepuk tangan meriah.

Diketahui dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia Amran Sulaiman ke Kabupaten Konawe juga memberikan bantuan Ditjen Tanaman Pangan yakni benih padi 3.000 hektar senilai Rp680 juta dan benih jagung 1.000 hektar senilai Rp900 juta, dengan total bantuan Rp1,58 miliar.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara juga mendapat bantuan padi 8.500 hektar senilai Rp2,89 miliar, benih padi Biofortifikasi 1.000 senilai 1,745 miliar dan benih jagung 17.600 hektar senilai Rp 15,84 miliar dengan total bantuan Rp20,475 miliar. (*)
(Tribunnewssultra.com/Annisa Nurdiassa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.