Berita Baubau
Ikan, Bawang Merah, Cabai Rawit hingga Tomat Dominasi Penyumbang Inflasi di Baubau Sulawesi Tenggara
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat inflasi Kota Baubau tahun 2023 menurun dibandingkan tahun 2022.
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat inflasi Kota Baubau tahun 2023 menurun dibandingkan tahun 2022.
Koodinator Statistik Harga BPS Kota Baubau, Lanny menuturkan kenaikan pada tahun 2022 terjadi karena memang secara global inflasi sedang tinggi.
"Menurut data kami, inflasi tahun 2023 mengalami penurunan dibanding tahun 2022 sebesar 1,5 persen. Kenaikan inflasi tahun 2022 terjadi karena memang secara global inflasi sedang tinggi," ungkapnya saat ditemui TribunnewsSultra.com, Kamis (4/1/2023).
Kata dia, selain inflasi global yang tinggi, pada tahun tersebut terjadi lonjakan harga tiket angkutan udara sehingga angka inflasi di Kota Baubau mencapai angka tersebut.
Baca juga: Ini Upaya Pj Gubernur Andap Agar Inflasi di Sultra Tetap Berada di Bawah Nasional Tahun 2024
Kemudian, untuk inflasi tahun 2023 senilai 1,01 persen dengan 10 komoditi yang menyumbang inflasi yakni ikan layang, cabai rawit, ikan selar, bawang merah, ikan baronang, ikan katamba, tomat dan ikan ruma-ruma.
Lanny mengatakan, penyebab ikan menjadi penyumbang utama inflasi, karena Kota Bauabu merupakan daerah pesisir yang dominan warganya mengonsumsi ikan laut.
Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS harga pada Desember 2023 lalu memang cenderung naik termasuk bawang merah dan bawang putih.
"Secara garis besar memang harga pangan dan sayur mayur cenderung naik termasuk bawang putih dan bawang merah, termasuk bawang merah dan bawang putih. Namun kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan," jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)
Jika Ingin Kurangi Angka Kemiskinan di Sulawesi Tenggara, BPS Sebut Pemerintah Harus Perbaiki Jalan |
![]() |
---|
BPS Sebut Jumlah Kemiskinan Sultra Masih Tinggi Capai 321,53 Orang Padahal Nilai Ekonomi Meningkat |
![]() |
---|
BPS Sultra Catat Ekspor Naik 10 Persen, Impor Sulawesi Tenggara Turun per September 2022 |
![]() |
---|
BPS Sulawesi Tenggara Bakal Latih Agen Pojok Statistik UHO Kendari, Beri Pengetahuan Mahasiswa |
![]() |
---|
4.837 Petugas Regsosek 2022 Siap Mendata, BPS Sultra Imbau Masyarakat Berikan Data Sebenar-benarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.