Berita Sulawesi Tenggara

BPS Sultra Catat Ekspor Naik 10 Persen, Impor Sulawesi Tenggara Turun per September 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat tingkat ekspor, impor hingga inflasi periode September 2022.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Muh Ridwan Kadir
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat tingkat ekspor, impor hingga inflasi periode September 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat tingkat ekspor, impor hingga inflasi periode September 2022.

Dari sisi nilai ekspor Sultra per September 2022 mencapai 553,02 juta dolar atau naik 10,33 persen dibanding Agustus 2022 yang tercatat 501,22 juta dolar.

Sementara, volume ekspor September 2022 tercatat 282,40 ribu ton atau turun sebesar 6,48 persen dibanding volume Agustus 2022 yang tercatat 301,95 ribu ton.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan komoditi andalan yakni besi, baja serta bermacam hasil laut.

"Kenaikan terbesar ekspor Sultra September 2022 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai 53,63 juta dolar (naik 10,78 persen) di mana pada Agustus sebesar 497,27 juta dolar naik menjadi 550,90 juta dolar September," ungkapnya, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Perubahan Harga BBM Pertamina Terbaru Hari ini di SPBU Seluruh Indonesia, Pertamax Turbo dan Dexlite

Lebih lanjut, menurut sektor ekspor Sultra September 2022 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 552,94 juta (99,99 persen).

Ekspor negara tujuan Sultra pada September 2022 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 544,07 juta dolar, disusul India senilai 6,83 juta dolar, dan Amerika Serikat senilai 1,12 juta dolar.

Sementara itu, nilai impor Sultra pada September 2022 mencapai 160,41 juta dolar, turun 59,37 persen dibandingkan Agustus 2022 atau turun 58,17 persen dibandingkan September 2021.

"Volume impor September 2022 senilai 319,38 ribu ton, turun 51,21 persen dibandingkan Agustus 2022 atau turun 77,79 persen dibandingkan September 2021," ungkapnya.

Lebih lanjut, penurunan impor golongan barang terbesar September 2022 dibandingkan Agustus 2022 adalah besi dan baja yaitu sebesar 139,65 juta dolar (turun 96,33 persen).

Baca juga: Terbaru! Harga Bahan Pokok di Kendari, Cabai Dibanderol Rp45 Ribu per Kilogram

Ia merinci tiga negara pemasok barang impor terbesar selama September 2022 adalah Tiongkok senilai 66,93 juta dolar (turun 57,66,65 persen).

Kemudian Australia senilai 14,50 juta dolar (turun 13,87 persen), dan Afrika Selatan senilai 41,30 juta dolar.

Menurut golongan penggunaan barang, secara kumulatif impor Januari-September 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan 59,94 persen.

"Kenaikan itu yakni nilai bahan baku/penolong mengalami peningkatan sebesar 795,5 juta dolar (naik 66,65 persen) dan barang konsumsi pun meningkat sebesar 108,24 persen atau senilai 1,18 juta dolar," ucapnya.

Agnes Widiastuti menambahkan sedangkan dari sisi golongan barang modal turun 4,58 persen atau senilai 5,68 juta dolar.

Baca juga: Harga HP iPhone 14 Pro hingga Pro Max di Aneka Jaya Kendari, Tersedia Mulai 4 November 2022

"Neraca perdagangan Sultra September 2022 mengalami surplus 392,60 juta dolar. Sedangkan secara kumulatif, Januari-September 2022 surplus 2.150,22 juta dolar," pungkasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved