HUT 17 Konawe Utara

Apa Itu Intervensi Sensitif? Cara yang Dipakai BKKBN Konawe Utara Tekan Stunting di Konut Sultra

BKKBN Konawe Utara (Konut) melakukan intervensi sensitif ke 900 Kepala Keluarga atau KK dalam upaya menekan angka stunting.

Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Sitti Nurmalasari
handover
BKKBN Konawe Utara (Konut) melakukan intervensi sensitif ke 900 Kepala Keluarga atau KK dalam upaya menekan angka stunting. Hal itu seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP2KB Konawe Utara, Saifullah melalui Kepala Bidang Keluarga Sejahtera BKKBN Konawe Utara, Siti Aisyah. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - BKKBN Konawe Utara (Konut) melakukan intervensi sensitif ke 900 Kepala Keluarga atau KK dalam upaya menekan angka stunting.

Hal itu seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP2KB Konawe Utara, Saifullah melalui Kepala Bidang Keluarga Sejahtera BKKBN Konawe Utara, Siti Aisyah.

"Kita memberikan intervensi sensitif berulang yang kami laksanakan setiap bulannya," ungkapnya saat ditemui di kawasan panggung HUT ke-17 Konawe Utara, Sabtu (30/12/2023).

Intervensi sensitif sendiri merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting yang umumnya di luar persoalan kesehatan.

Untuk diketahui, salah satu program Bupati Konawe Utara, Rksamin yakni Unit Reaksi Penanganan Kemiskinan Ekstrim, Inflasi, dan Stunting secara Selaras (URC-KISS) melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Konawe Utara telah dilakukan di 13 kecamatan.

Baca juga: Pemda Koltim Bakal Naikkan Insentif Petugas Penurunan Angka Stunting Kolaka Timur di Tahun 2024

Mereka tersebut terjun ke lapangan untuk menemui sebanyak 900 KK yang dinilai berisiko mengalami stunting.

Sebanyak 900 KK diberikan beras portivit sebanyak lima kilogram, daging non-lemak dua kilogram, telur sebanyak satu rak.

Beras portivit merupakan beras yang digunakan untuk membantu menurunkan angka stunting.

"Beras lima kilogram, daging dua kilogram, telur satu rak," beber Siti Aisyah.

Program yang telah dijalankan sejak April 2023 lalu itupun membuahkan hasil.

Baca juga: BKKBN Beri Penghargaan kepada Jurnalis Televisi Peduli Stunting  

Konawe Utara kini menduduki posisi kedua terendah kasus stunting se-Sultra dengan persentase 21.6 persen.

"Konawe Utara berada di ranking dua terendah se-Sultra yaitu 21.6. Ini merupakan salah satu bagian dri hasil kinerja Tim URC-KISS di Konut," jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved