Perjalanan ke Benteng Oranje Ternate Jejak Kekayaan Flora dan Fauna Maluku hingga Makam Noni Belanda
Berikut ini perjalanan jurnalis TribunnewsSultra.com, Desi Triana ke Benteng Oranje Ternate, Maluku Utara pada awal Novemer 2023. Simak perjalanannya.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Museum Rempah-rempah Ternate

Perjalanan saya di Benteng Oranje tak berhenti sampai di situ. Setelah melihat jejak sejarah di Museum Sejarah Ternate, kami melanjutkannya lagi ke sebuah bangunan lain. Namun masih dalam kawasan yang sama. Tepatnya di Museum Rempah-rempah Ternate. Lokasinya berada di samping museum pertama yang kami sambangi. Saat memasuki ruangan, terlihat bangunan tersebut telah di desain begitu ciamik dan kekinian. Sekat berwarna putih, diberi kan banyak informasi terkait Museum Rempah-rempah Ternate ini. Rinto Taib tak begitu banyak menjelaskan. Pasalnya, di sini banyak tulisan yang tersematkan, menjelaskan isi bangunan Museum Rempah-rempah Ternate.
Di sini, bau khas aroma cengkeh tercium sejak awal menginjakan kaki depan bangunan tersebut. Aroma pala, cengkeh, kayu manis, dan lainnya menyatu, merasuk dalam hidung dan menciptakan sebuah sensasi penelusuran di masa lampau.
Berbeda dari museum sebelumnya, kali ini kami melihat banyaknya kekayaan flora di Kepulauan Maluku secara keseluruhan. Kekayaan sumber daya alam di Maluku ini, menjadi daya tarik dunia di abad ke-15. Manfaat yang diberikan rempah-rempah ini tak hanya mengubah sejarah. Namun memberikan khasiat pengobatan hingga pengawetan mayat, bumbu masakan tentu saja dan untuk keperluan kosmetika.
Ada sebuah ruangan dalam bangunan ini, menjadi tempat foto estetik menurut saya. Di mana, hampir ratusan berbagai jenis rempah dimasukkan ke dalam wadah toples. Toples itu tersusun rapih setiap barisnya. Menampilkan sebuah makna kekayaan rempah-rempah di Maluku. Tentu saya tak lupa berdiri di tengah-tengah ratusan rempah, dan meminta rekan saya mengabadikannya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.