Sultra Economic Outlook 2024
Hugua Sebut Sulawesi Tenggara Bisa Tarik Investor Jika Matahora Wakatobi Jadi Bandara Internasional
Ir Hugua menyebut Sultra bisa diserbu investor jika memiliki sarana pelabuhan dan bandara bertaraf internasional dalam acara Sultra Economic Outlook.
Penulis: Laode Ari | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA,COM,KENDARI- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dapil Sulawesi Tenggara, Ir Hugua menyebut Sultra bisa diserbu investor jika memiliki sarana pelabuhan dan bandara bertaraf internasional.
Hal itu disampaikan Hugua yang juga merupakan Ketua PHRI Sulawesi Tenggara saat dialog Sultra Economic Outlook 2024 dengan tema Potensi investasi di tahun politik.
Agenda ini digagas Tribun Network bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (05/12/2023).
Menurut Ir Hugua, investor tidak akan tertarik menanamkan investasi di bidang pariwisata jika Sulawesi Tenggara tidak didukung dengan kondisi pelabuhan dan bandara yang bertaraf internasional.
Salah satu bandara yang bisa dijadikan bandara internasional yakni Matahora di Wakatobi. Karena di Wakatobi masuk 10 top destinasi nasional dan internasional.
"Wakatobi dengan pariwisata yang masuk 10 keajaiban dunia, Keraton Buton, Distinasi liang kabori, Rawa Aopa, Labengki, itu kalau promosi dengan bandara internasional, pasti keren," ujarnya.
Baca juga: Sultra Economic Outlook 2024 Resmi Dibuka Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Harap Investasi Menggeliat
Begitu pula dengan produksi hasil pertanian yang seharusnya hasil pertanian di Sultra sudah bisa dikirim ke luar negeri melalui pelabuhan internasional.
Mantan Bupati Wakatobi itu, mengatakan saat ekspor impor terbanyak dilalui kapal besar di lautan Hindia menuju Korea, Cina dan Jepang.
Untuk itu, dibutuhkan pelabuhan bertaraf internasional yang bisa mengekpor langsung hasil pertanian bukan hanya ke Jawa tapi wilayah Asia
"Jangan lagi kita kirim outlet barang-barang sama hasil pertanian kita krim ke Jawa, produksi kita mahal harus langsung diekspor," ungkap Politisi PDIP tersebut.
Hugua juga mengatakan untuk kawasan pelabuhan yang bisa dijadikan bertaraf internasional seperti Pelabuhan Bungku Toko di Kendari dan Lameruru Konawe Utara.
Kondisi itu didukung dengan kapal yang beroperasi mendistribusi hasil pertambangan dari Konawe Utara masuk dalam kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI III.

Kawasan ALKI III ini melintasi Samudra Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, Laut Sawu, Samudra Hindia.
"Kawasan Alki 3 ini terhubung dengan sektor pariwisata di Bitung, dan harus didukung dengan kawasan pelabuhan internasional yang ada di Konawe Utara," ucap Hugua.
Dirinya optimis investasi pariwista dan pertanian di Sulawesi Tenggara akan semakin berkembang jika pemerintah bisa mengupaya pelabuhan dan bandara internasional.
Dan tentunya dengan dukungan infrastruktur jalan yang memadai menghubungkan antar kabupaten dan kota.
(*)
(TribunnewsSultra,com/La Ode Ari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.