Makna Mendalam Motif dan Warna Tenun Masalili Asal Muna Sultra, Bercerita Sejarah dan Kelestarian

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini mengenal motif dan warna kain tenun Masalili asal Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kekayaan leluhur Sulawesi Tenggara tak akan pernah ada habisnya untuk selalu menjadi pembahasan.

Salah satu diantaranya, kain tenun Sulawesi Tenggara yang unik dan beragam.

Tak hanya sekedar menjadi sebuah seni yang terus dilestarikan, namun membawa pesan mendalam dan tersirat pada setiap motif hingga warnanya.

Seperti, tenun Masalili asal Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara.

Muna adalah sebuah kabupaten di Sultra yang menyimpan banyak keberagaman budaya.

Kain tenun khasnya bernama Masalili menjadi warisan budaya leluhur yang terus dilestarikan secara turun temurun.

Baca juga: Tenun Khas Buton Tengah di Pameran Gernas BBI BBWI Sultra, Pernah Tampil di Fashion Show Amerika

Dinamakan tenun Masalili, karena bersal dari Desa Masalili di Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Tenun ini memiliki banyak motif mulai dari bhotu yang dikenakan para bangsawan.

Lalu ada motif dhalima, samasili, hingga leja.

Tenun Masalili ini begitu identik dengan corak dan garis-garis serta warna terang seperti kuning, oranye dan hijau.

Semuanya memiliki makna yang mendalam. Dalam laporan Merajut Sultra, seorang penenun kain Masalili menjelaskan pembuatan kain tenun Masalili memerlukan waktu selama tiga hari.

Ia menggunakan alat tenun tradisional yang dirakit dari kayu.

"Kain tenun ini merupakan peninggalan kaum perempuan Masalili," tuturnya dilansir dalam video Merajut Sultra yang tayang di channel YouTube TribunnewsSultra.com pada Minggu (27/11/2023).

Dalam pembuatan tenun Masalili tak hanya satu warna saja yang ada di dalamnya.