Wisata Sulawesi Tenggara
Tenun Khas Buton Tengah di Pameran Gernas BBI BBWI Sultra, Pernah Tampil di Fashion Show Amerika
Tenun asal Buton Tengah (Buteng) ini pernah tampil di kancah internasional pada salah satu ajang fashion show yang dilaksanakan di Amerika pada 2022.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah tampilan tenun khas Kabupaten Buton Tengah di Pameran Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia Bangga Berwisata di Indonesia (BBI BBWI) Sulawesi Tenggara (Sultra) 2023.
Tenun asal Buton Tengah (Buteng) ini pernah tampil di kancah internasional pada salah satu ajang fashion show yang dilaksanakan di Amerika pada 2022 lalu.
"Beberapa motif tenun ini (asal Buteng) juga tahun lalu kita ikut fashion show di Amerika," kata Koordinator Perwakilan Buteng, Kamusi, Jumat (4/8/2023).
Kamusi menjelaskan dalam pameran kali ini pihaknya membawa beberapa jenis dan motif tenun yang memiliki filosofi dan maknanya masing-masing.
Satu di antaranya, ia menjelaskan tenun bermotif gua dan laut.
Baca juga: Tenun Konasara Konawe Utara Meriahkan Jakarta Fashion and Food Festival Lewat Koleksi Defrico Audy
"Ini salah satu ciri khas dari Buteng, karena motif gua ini sebutan daripada Negeri Seribu Gua yakni Buteng, sedangkan lautnya karena rata-rata di sana daerah pesisir," jelasnya.
Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang berbeda pula tergantung kerumitan motifnya, yang paling mudah hanya membutuhkan tiga sampai empat hari saja.
Tenun khas Buteng ini, Kamusi menjelaskan masih menggunakan alat tradisional berupa gedogan.
Adapun tahapan dalam proses menenun sebuah kain tenun dimulai dari menghani, memasang benang lungsi, pencucukan pada gun, pencucukan pada sisir, mengikat benang lungsi pada bun kain, penyetelan, menenun dan melepas tenunan.
"Kalau motifnya rumit itu lebih lama," ujarnya.
Baca juga: Koleksi Busana Tenun Khas Karya Desainer Sultra Sukses Dipamerkan di Indonesia Fashion Week 2023
Untuk harga yang dibenderol pun juga bervariatif tergantung motifnya.
Kata dia, harga yang paling murah Rp300 ribu hingga Rp2 jutaan per kainnya.
Kain-kain tenun itu biasanya dijadikan bahan untuk membuat baju maupun menjadi sarung.
Ia berharap ke depannya, tenun khas Buteng ini bisa dikenal lebih luas, tidak hanya nasional tetapi hingga internasional.
"Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sultra yang telah menyelenggarakan event ini, juga kepada Bank Indonesia yang juga berpartisipasi, event ini sangat luar biasa," ujarnya.

Produk Ecoprint Buatan Crafter Sultra Mejeng di Pameran Gernas BBI BBWI, Harga dan Cara Perawatan |
![]() |
---|
Gernas BBI BBWI Sultra 2023 Hadirkan 8 Juta Wisatawan Nusantara hingga Rp50 M Transaksi Produk Lokal |
![]() |
---|
Tiga Menteri Bakal Hadiri Gernas BBI BWI Sultra 2023 di Kendari: Luhut, Basuki hingga Halim Iskandar |
![]() |
---|
Rangkaian Kegiatan Gernas BBI BWI Sultra 2023 di Kendari, Pameran Desa Wisata hingga Produk Ekraf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.