Mahasiswa Geruduk Kantor BPN Kendari

Pintu Masuk Utama Kantor BPN Kendari Sulawesi Tenggara Ditutup Massa Aksi

Massa aksi dari Lembaga Kajian dan Edukasi Hukum (LKEH) Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini masih berada di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Penulis: sawal | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Sawal)
Massa aksi dari Lembaga Kajian dan Edukasi Hukum (LKEH) Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini masih berada di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kendari Sultra. Mereka mendatangi Kantor BPN Kendari untuk mempertanyakan adanya dugaan mal administrasi penerbitan sertifikat salah satu perusahaan di Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, pada Senin (20/11/2023) siang. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Massa aksi dari Lembaga Kajian dan Edukasi Hukum (LKEH) Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini masih berada di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kendari Sultra.

Mereka mendatangi Kantor BPN Kendari untuk mempertanyakan adanya dugaan mal administrasi penerbitan sertifikat salah satu perusahaan di Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, pada Senin (20/11/2023) siang.

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, massa aksi menutup pintu masuk Kantor BPN Kota Kendari hingga saat ini tidak bisa dilalui.

Pintu ditutup dengan menyimpan tempat sampah persis di depan pintu masuk utama, hingga kursi panjang besi dijejerkan di depan pintu.

Massa aksi juga menyemprotkan cat putih dengan menuliskan "Mosi Tidak Percaya" bahkan coretan itu juga tampak pada dinding gedung kantor BPN Kendari.

Koordinator aksi, Sirman mengatakan penutupan pintu masuk BPN dilakukan, karena sampai saat ini Kepala BPN Kendari belum memberikan sikap tegas atas sengketa lahan terserbut.

"Hari ini kami boikot pintu utama BPN, karena sampai saat ini pihak BPN belum mengambil sikap tegas atas persolan ini," ujarnya.

Baca juga: Massa Aksi Akan Dirikan Tenda Nginap di Depan Kantor BPN Kendari Sulawesi Tenggara

Ia juga menambahkan pihaknya akan menginap di depan Kantor BPN Kota Kendari Sultra dengan mendirikan tenda.

"Kita akan bermalam di sini, kita akan mendirikan tenda. Kami tidak tahu sampai kapan kami di sini, yang pastinya kita menunggu sikap dari BPN seperti apa," tutupnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Sawal)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved