Keluarga Tolak Autopsi Kerangka Manusia yang Ditemukan di Buton Tengah Sultra, Langsung Dimakamkan

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Keluarga menolak autopsi kerangka manusia yang ditemukan di Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Buteng, IPTU Sunarton saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Kamis (26/10/2023).

Kata dia, keluarga korban yang ditemukan di hutan, Desa Polindu, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sultra langsung dimakamkan.

Sebelumnya, keluarga mendatangi Kantor Polres Buton Tengah untuk meminta izin mengambil kerangka manusia yang belakangan diketahui identitasnya bernama Ramadan (19).

Setelah tiga kali melakukan pengecekan terhadap ciri-ciri hingga pakaian, salah satu masyarakat berinisial WO mengatakan kerangka manusia itu merupakan anaknya yang hilang enam tahun lalu.

Baca juga: Penyebab Kematian Wanita Lansia Ditemukan Tergeletak di Muna Sulawesi Tenggara, Diduga Kelaparan

"Ini berdasarkan ciri pakaian yang ditemukan bersama kerangka manusia tersebut, dan atas dasar keyakinan dari WO beserta keluarga," ujarnya.

"Kemudian, WO menyimpulkan kerangka manusia yang ditemukan bersama dua lembar pakaian tersebut adalah benar merupakan kerangka dari anaknya yang telah hilang sejak enam tahun lalu," paparnya.

Kata IPTU Sunarton, setelah meyakini kerangka manusia yang ditemukan adalah anaknya, WO kemudian meminta kepada kepolisian, agar dapat mengambil kerangka manusia tersebut.

Keluarga membawa kerangka Ramadan untuk prosesi pemakaman yang layak di Desa Kanapa-napa, Kecamatan Mawasangka, Buteng.

Selain itu, keluarga menyatakan menolak untuk dilakukan upaya apapun dari pihak kepolisian terhadap kerangka manusia tersebut termasuk autopsi.

Baca juga: Keluarga Sudah Bawa Pulang Kerangka Manusia Ditemukan di Buton Tengah Sultra, Identitas Korban

"Sekitar pukul 12.30 wita, WO kemudian membawa pulang kerangka manusia tersebut ke Desa Kanapa-napa yang dibantu oleh pihak Kepolisian Sektor atau Polsek Mawasangka mulai dari pengawalan hingga prosesi pemakaman," tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)