Penganiayaan Siswa SMA di Buton Selatan

Kepala Sekolah Sempat Lerai Insiden Penganiayaan Siswa di Ruang Guru SMAN 1 Sampolawa Buton Selatan

Penganiayaan siswa di ruang guru SMA di Kecamatan Sampolawa Buton Selatan sempat lerai kepala sekolah.

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Desi Triana Aswan
TribunNewsSultra.com/Harni Sumatan
KEPSEK - Kepala Sekolah SMA N 1 Sampolawa, Ajis saat menjelaskan kronologi peristiwa pada Kapolsek Sampolawa, AKP Herman Mota saat berkunjung ke sekolah yang berada di wilayah Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) Sabtu(11/10/2025). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BUTON SELATAN - Penganiayaan siswa di ruang guru SMA di Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra) ternyata sempat dilerai Kepala Sekolah (Kepsek). 

Sampolawa terletak di Pulau Buton dan memiliki sejarah panjang sebagai pangkalan perang laut untuk Kesultanan Buton. 

Jarak antara kecamatan ini dengan Kota Baubau yakni sekitar 1 jam 3 menit atau setara dengan 34,8 kilometer.

Perjalanan bisa ditempuh melalui jalur Kota Baubau menuju Pasarwajo. 

Peristiwa penganiayaan yang terjadi di Sampolawa ini, menimpa seorang murid kelas 1 SMA yang dikejar oleh remaja  saat sedang berada di kantin sekolah.

Peristiwa itu sontak menghebohkan sekolah pasalnya terduga pelaku menunjukkan senjata tajam secara terang-terangan.

Bahkan saat masih berada jauh dari korban, senjata tajam sudah di tujukan hingga menghebohkan situasi saat itu.

Kepala Sekolah SMAN 1 Sampolawa, Ajis mengatakan peristiwa terjadi begitu saja dan tiba-tiba.

Baca juga: BREAKING NEWS 3 Remaja Diamankan Polisi Usai Aniaya Siswa di Ruang Guru SMA Buton Selatan

“Kejadiannya itu sekitar jam 9 pagi, yang terjadi saat itu saya disini (ruang guru) anak-anak dia lari,” ungkapnya saat diwawancarai, Sabtu(11/10/2025).

Katanya, ia memanggil korban untuk masuk ke ruang guru yang ternyata tiga terduga pelaku ikut mengejar.

“Saat itu saya berusaha untuk menghalanginya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Ia membeberkan terduga pelaku memang terlihat membawa senjata tajam namun hanya memegang.

Dalam peristiwa tersebut, Ajis mengungkapkan terduga pelaku mengikuti korban ke dalam ruangan sehingga ia berinisiatif untuk melerai.

“Kalau tidak coba dihalangi mungkin korban akan mengalami sesuatu yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Baca juga: Permohonan Maaf Kapolres Konawe Utara Atas Dugaan Penganiayaan Bripda LI ke Pacar: Diproses Propam

Beruntung dalam peristiwa tersebut korban tidak mengalami luka berat, namun mendapat luka ringan di kepala.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved