Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, 3 Kali Pertemuan Hasilkan Ikrar Persatuan Indonesia yang Kuat
Berikut ini sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, tiga kali pertemuan hasilkan ikrar persatuan Indonesia yang kuat.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Sementara itu, Ramelan berpendapat bahwa gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari gerakan nasional, dan bahwa gerakan kepanduan mengajarkan anak-anak sejak usia dini tentang disiplin dan kemandirian yang diperlukan untuk perjuangan.
Sebelum kongres ditutup, lagu "Indonesia" karya Raja Rudolf Supratman dikumandangkan, yang disambut sorak-sorai meriah oleh para peserta kongres.
Kongres ditutup dengan pengumuman hasil-hasil kongres, yang dirumuskan oleh para pemuda yang hadir sebagai berikut.
PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.
KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.
KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.