Berita Kendari
7 Kelurahan di Kendari Terdampak Kekeringan, Sumber Air Bersih Berkurang hingga Terancam Gagal Panen
Inilah tujuh kelurahan dari 65 kelurahan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terdampak kekeringan fenomena El Nino.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah tujuh kelurahan dari 65 kelurahan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terdampak kekeringan fenomena El Nino.
Di antaranya, ada di Kelurahan Tondonggeu Kecamatan Abeli, Bende Kecamatan Kadia, Watubangga, Baruga, Puuwatu, Sodohoa dan Dapu-dapura Kendari Barat.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan dampak El Nino ini menjadikan Kota Kendari sebagai daerah siaga darurat, karena beberapa dampak dirasakan oleh warga Kota Kendari.
Di antaranya kekurangan sumber air bersih hingga tanaman para petani yang mengalami puso atau terancam gagal panen total, dengan potensi untuk terdampak adalah kurang lebih 210 hektare.
"Sebagaimana ketentuan Kepala BNPB dalam kondisi seperti ini pada saat mulai ada potensi harus segera ditetapkan siaga darurat."
Baca juga: Daerah Terdampak El Nino di Sulawesi Tenggara Bertambah Jadi 8 Kabupaten, Ini Langkah Pemprov
"Hari ini kita sudah bersepakat melalui rapat Forkopimda untuk menetapkan siaga darurat kekeringan dengan beberapa indikator," ujarnya Kamis (12/10/2023).
Ia menyebut fenomena El Nino ini diprediksi BMKG bakal terjadi sampai akhir November dengan sifat kekeringan walaupun moderat, bahkan diperkirakan El Nino ini akan menyeberang ke 2024.
Oleh karena itu, beberapa langkah yang diberikan adalah memberikan suplai air bersih yang dilakukan oleh OPD berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri termasuk melibatkan PDAM atau Perumda Kota Kendari.
"Sekarang sedang didata berapa jumlah kepala keluarga atau keluarga yang memang terdampak kekeringan ini," ujar Asmawa Tosepu.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Kendari Kolonel Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari mengatakan pihaknya sudah menyiapkan dua unit tangki air masing-masing berkapasitas 5000 liter.
Baca juga: BMKG Prediksi Puncak El Nino di Sulawesi Tenggara Terjadi Desember 2023 dan Menurun Maret 2024
"Kita tidak pilih-pilih tempat, sama kita sudah komitmen dengan Dandim, Kapolres, di mana pun yang terdampak kekeringan kita akan ganti."
"Terutama yang jaraknya terjangkau dan betul-betul kita mendapatkan data yang valid dan data yang konkrit terkait bencana itu," ujarnya.
"Kasihan warga kita, jangan sampai mereka kesulitan akan air bersih terutama untuk memasak nasi. Kalau air yang dikonsumsi tidak bersih bisa menyebabkan banyak penyakit," kata Mulku.
Komandan Kodim (Dandim) 1417/Kendari, Kolonel Czi Bintarto Joko Yulianto mengatakan penanganan kekeringan sudah dirapatkan Forkopimda, dengan mitigasi daerah yang terdampak.
Salah satu langkah yang dilakukan secara bersama adalah bantuan air bersih terpadu dari seluruh unsur.
Baca juga: Antisipasi Kemarau Panjang Dampak El Nino, Pemkot Kendari Minta Warga Tak Bakar Lahan
Kemudian masalah karhutla pihaknya mengimbau kepada masyarakat agara tidak melakukan pembakaran lahan, termasuk tidak membuang puntung rokok secara sembarangan yang dapat menimbulkan kebakaran secara tidak sengaja.
"Terutama yang disengaja mohon tidak dilakukannya," ujarnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Sebut Informasi ke Masyarakat Bentuk Mitigasi Risiko Atasi El Nino |
![]() |
---|
Kendari Sultra Dilanda Musim Kemarau Efek Fenomena El Nino, Kebakaran Meningkat di Kota Lulo |
![]() |
---|
7 Kabupaten Kota di Sultra Terdampak El Nino, 2560 Hektar Sawah Alami Kekeringan Terbanyak di Konsel |
![]() |
---|
Daftar Kecamatan di Bombana, Konsel, Konawe Sulawesi Tenggara Diprediksi Terdampak Fenomena El Nino |
![]() |
---|
BMKG: Sulawesi Tenggara Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, El Nino di Musim Kemarau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.