Berita Wa
Dari Jadi Guru Honorer Hingga Buka Jasa Rebonding Keliling, Beanur Asal Wakatobi Sukses Bisnis Salon
Berikut ini kisah La Ode Beanur asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sukses berbisnis salon.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut ini kisah La Ode Beanur asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sukses berbisnis salon.
Sebelum berkecimpung dalam bisnis salon, owner Cahaya Moy Salon Wakatobi, Beanur dulunya adalah seorang guru honorer di salah satu sekolah yang berada di Wakatobi selama 2 tahun.
Bahkan cita-citanya ingin menjadi seorang guru.
Namun kegagalannya dalam mengikuti tes CPNS, membuat dirinya memutuskan untuk merantau ke Kota Kendari.
Selama di Kota Kendari, Beanur belajar terkait dunia salon, dan setelah mendapat ilmunya, ia kemudian kembali ke Wanci, Wakatobi.
"Pas kembali ke Wakatobi, saya masih mengajar di sekolah. Namun setelah beberapa bulan, gaji sebagai guru honorer tersendat sehingga saya beralih ke rebonding keliling dari rumah ke rumah" kata La Ode Beanur, Selasa (3/10/2023).
Setelah memiliki keuntungan dari rebonding rambut keliling, Beanur memutuskan untuk membuka salon dengan nama Cahaya Moy Salon Wakatobi.
Baca juga: Berawal Dari Hobi Make Up, Begini Kisah Rudy Pemilik Salon Megah di Wakatobi Sulawesi Tenggara
Pelanggan salonnya pun tiap hari mencapai 10-15 orang per harinya untuk Smoothing rambut, dan memperoleh penghasilan Rp300-400 ribu per kepala.
Sehingga Beanur memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai guru honorer, yang pada saat itu yakni 13 tahun yang lalu hanya dibayar Rp200 ribu per bulan.
"Namun setelah berjalan lima tahunan, orang-orang memutuskan untuk memakai hijab, sehingga yang mau Smoothing rambut tinggal sedikit bahkan bisa dihitung jari," tuturnya.
Namun dari kejadian tersebut, Beanur mendapatkan ide untuk terjun ke dunia Make-up Artist (MUA).

Sebelum menjadi seorang MUA yang handal, Beanur seringkali mengikuti kursus mulai dari daring hingga kursus secara langsung.
Karena pendapatan dari jasa MUA cukup lumayan, Beanur memutuskan untuk menjalankan kedua bisnisnya secara bersamaan, yakni membuka salon dan sebagak MUA.
Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan dimasyarakat, Beanur juga membuka bisnis penyedia baju adat, Wedding Organizer (WO) hingga penyedia karangan bunga.
Bahkan, kini Beanur setiap tahunnya selalu memberi doorprize kepada pelanggannya berupa barang elektronik hingga motor sebagai bentuk ucapan rasa syukurnya.
"Berada di posisi yang sekarang tentunya banyak melewati banyak tantangan, namun segala bentuk ujian berupa cibiran dari masyarakat merupakan batu loncatan untuk saya agar terus mengembangkan usaha saya dan intinya tetap percaya diri, asah terus kemampuan untuk membalas segala cibiran orang-orang," jelasnya.
(*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.