Berita Kendari

PD IAI Sultra Bentuk Kampung Ask Me Dagusibu Peringati Hari Farmasi Sedunia di Kelurahan Nambo

Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk kampung Ask Me Dagusibu di Kelurahan Nambo di Kendari.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk Kampung Ask Me Dagusibu di Kelurahan Nambo, Kecamatan Nambo, Kota Kendari. Ask Me Dagusibu merupakan singkatan dari Apoteker Sahabat Keluarga Melayani Edukasi, Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat dengan Benar. Kampung Ask Me Dagusibu di Kelurahan Nambo ini diresmikan dalam kegiatan memperingati hari Farmasi Sedunia atau World Pharmacits Day (WPD), Sabtu (23/9/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk Kampung Ask Me Dagusibu di Kelurahan Nambo, Kecamatan Nambo, Kota Kendari.

Ask Me Dagusibu merupakan singkatan dari Apoteker Sahabat Keluarga Melayani Edukasi, Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat dengan Benar.

Kampung Ask Me Dagusibu di Kelurahan Nambo ini diresmikan dalam kegiatan memperingati Hari Farmasi Sedunia atau World Pharmacits Day (WPD), Sabtu (23/9/2023).

"Hari Farmasi Sedunia sebenarnya diperingati setiap 25 September, namun pada tahun ini kita majukan lebih awal sesuai arahan dari pengurus pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI)," kata Ketua PD IAI Sultra, Dr. rer.nat., apt. Adryan Fristiohady, Sabtu (23/9/2022).

Ketua PD IAI Sultra, Dr rer nat, apt Adryan Fristiohady mengatakan, tujuan terbentuknya Ask Me Dagusibu ini agar masyarakat khususnya keluarga yang menjadi promotor, yakni Ibu mampu mengetahui dan mengenal informasi tentang dimana harus mendapatkan obat.

Kemudian bagaimana cara menggunakan obat, menyimpan obat, dan bagaimana cara membuang obat dengan benar.

Baca juga: Mahasiswa PSPPA UHO Kendari Kenalkan Profesi Apoteker Edukasi Murid SD Cara Konsumsi Obat yang Benar

"Dagusibu ini adalah edukasi yang dilakukan dari rumah ke rumah warga untuk meningkatkan sistem kesehatan Nasional," tuturnya.

Adapun tantangan terberat dalam melakukan edukasi yakni obat-obatan masih dijual disarana-sarana yang tidak resmi seperti warung, sehingga akses masyarakat lebih mudah.

Sehingga banyak masyarakat lebih beralih membeli obat ke sarana-sarana yang tidak resmi tersebut.

Dengan adanya Kampung Dagusibu ini, harapan ke depannya masyarakat dapat memperoleh obat ditempat yang benar seperti apotik, Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik.

Kemudian dapat menggunakan obat, menyimpan obat dan membuang obat sesuai dengan arahan dari dokter dan apoteker.

"Satu tahun ke depan harapannya Kampung Ask Me Dagusibu ini bisa dibentuk di 10 hingga 20 kampung lainnya," jelasnya (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved