Berita Kendari

Tim PKM Pascasarjana UHO Edukasi Warga Padeleu Kendari Cara Lestarikan dan Manfaatkan Tanaman Obat

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO) mengenalkan cara melestarikan dan memanfaatkan tanaman obat ke warga Padaleu

|
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
TIM PKM UHO - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO) berfoto bersama dengan warga Kelurahan Padeleu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinisi Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (31/10/2025). Tim PKM mengenalkan cara melestarikan dan memanfaatkan tanaman obat tradisional kepada warga Kelurahan Padeleu. (Dok : Dewi Lestari) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO) mengenalkan cara melestarikan dan memanfaatkan tanaman obat tradisional kepada warga Kelurahan Padeleu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari.

Kegiatan yang digelar di Kantor Lurah Padeleu pada Jumat (31/10/2025) itu mendorong warga agar memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat menanam tanaman obat tradisional. 

Langkah ini sebagai upaya untuk menjaga kelestarian tanaman lokal sekaligus mendukung pola hidup sehat dengan bahan alami.

Ketua Tim PKM Pascasarjana UHO, Dr La Aso, mengatakan timnya ingin mengedukasi masyarakat agar tidak bergantung sepenuhnya pada obat-obatan kimia. 

Menurutnya, menanam tanaman obat di pekarangan bisa menjadi solusi sederhana dan sehat bagi keluarga.

“Kami mengajak masyarakat menanam tanaman obat di pekarangan rumah. Kalau tidak ada di wilayah perkotaan, bisa ambil dari kampung halaman dan dibudidayakan di sini. Jadi selain bermanfaat untuk kesehatan, kita juga ikut melestarikannya,” kata Dr La Aso.

Dr La Aso menyampaikan, masyarakat saat ini cenderung bergantung pada obat-obatan kimia dan mulai meninggalkan pengobatan tradisional. 

Baca juga: Tim Dosen UHO Edukasi Murid SDN 101 Kendari soal Mitigasi Bencana, Bangun Generasi Tanggap Peduli

Padahal, banyak tanaman yang bisa digunakan untuk mengatasi penyakit ringan tanpa efek samping berlebih.

“Meskipun saat ini masyarakat hidup di era modern dengan kemudahan akses obat-obatan kimia, pengobatan tradisional tetap memiliki peran penting sebagai alternatif menjaga kesehatan. Tanaman obat dapat menjadi pilihan alami yang mendukung upaya hidup sehat,” tuturnya.

Gaya hidup masyarakat desa yang masih memanfaatkan bahan alami patut menjadi contoh bagi masyarakat perkotaan. 

Warga di desa, umumnya lebih sehat karena terbiasa hidup sederhana berdampingan dengan alam secara arif.

“Orang di kampung lebih sehat karena dekat dengan alam dan masih menggunakan tanaman obat. Kami ingin masyarakat kota meneladani itu, menanam dan memanfaatkannya untuk mengatasi persoalan kesehatan dengan cara-cara sederhana warisan lelulur,” ujarnya.

Meski demikian, narasumber kegiatan, Elsa Septiani Putri S.Si, M.Biomed, selaku Dosen Fakultas Kedokteran UHO, menjelaskan penggunaan tanaman obat tidak boleh sembarangan. 

Setiap jenis tanaman memiliki dosis dan cara pengolahan yang harus diperhatikan, walaupun dari bahan alami.

Baca juga: Mahasiswa UHO Kendari Juara 1 Essay JECOFEST 2025, Biodiesel dari Jelantah, Cangkang Telur, Kerang

“Setiap tumbuhan punya dosis tertentu, jadi tidak bisa dikonsumsi tanpa takaran yang jelas. Kami menyarankan masyarakat merujuk pada Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia dari Kemenkes RI,” kata Elsa.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved