Berita Kendari

Masuki Musim Kemarau, Warga Kota Kendari Sulawesi Tenggara Keluhkan Jalanan Berdebu

Warga Kota Kendari mengeluhkan jalanan berdebu selama musim kemarau. Seperti yang terjadi di sekitaran Jalan Taman Suropati atau Kawasan Pasar Lawata.

Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Muhammad Israjab
Naufal Fajrin JN
Warga Kota Kendari mengeluhkan jalanan berdebu selama musim kemarau. Seperti di sekitaran Jalan Taman Suropati atau Kawasan Pasar Lawata, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Warga Kota Kendari mengeluhkan jalanan berdebu selama musim kemarau.

Misalnya, seperti yang terjadi di sekitaran Jalan Taman Suropati atau Kawasan Pasar Lawata, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dari pantauan TribunnewsSultra.com pada Selasa (12/9/2023), debu jalanan di sekitar jalan itu menyulitkan sejumlah pengguna kendaraan, khususnya pemotor.

Baca juga: Di Kota Kendari Pemilih Disabilitas Pemilu 2024 Capai 883 Orang, KPU Fokuskan Sosialisasi

Sekira pukul 13.30 Wita, debu nampak mengepul, terlebih saat kendaraan besar melintas.

Alhasil, para pemotor mesti menyipitkan matanya alih-alih agar tidak kelilipan.

Hal itu turut dirasakan Lia, salah seorang warga Kota Kendari yang ditemui TribunnewsSultra.com.

Ia mengaku selama musim kemarau ini, produksi debu yang dihasilkan mengalami peningkatan.

Ia mesti berkali-kali kelilipan akibat debu saat sedang mengendarai sepeda motor.

"Kelilipan," ungkap Lia.

Baca juga: Sosok Waode Nurmayani Mahasiswi S2 Asal Wakatobi Wakili Indonesia Ikuti Short Internship di Taiwan

"Kan cuaca panas toh, terus angin kencang juga. Jadi debu atau pasir yang bisa terangkat oleh angin, bisa menyebabkan kelilipan di mata," lanjutnya.

Lia menduga, salah satu faktor penyebab munculnya debu adalah muatan dari truk yang tak jarang tumpah ke jalanan.

Muatan yang berjatuhan itu, lambat laun mengering dan akhirnya berubah menjadi debu.

"Kan ada truk yang muat pasir toh, baru kayak menggunung tinggi sekali pasirnya. Terus dia tidak tutup pakai terpal."

"Yah jelas itu pasirnya jatuh-jatuh atau malah di tiup angin bertebaran," terangnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved