Profil Letjen TNI Agus Rohman, Jenderal Bintang 3 TNI-AD yang Viral Karena Anak Tukang Sol Sepatu
Berikut ini profil Letjen TNI Agus Rohman, jenderal bintang tiga TNI-AD yang viral karena anak tukang sol sepatu.
Berikut ini profil Letjen TNI Agus Rohman, jenderal bintang tiga TNI-AD yang viral karena anak tukang sol sepatu.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Tidak pernah ada yang tahu nasib seseorang, juga takdir Letjen TNI Agus Rohman.
Ternyata, Jenderal TNI-AD yang satu ini hanyalah seorang anak tukang sol sepatu.
Profil tersebut sebagaimana diungkap baru-baru hingga viral berbagai jejaring online.
Letnan Jenderal TNI Agus Rohman lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 15 Agustus 1963.
Sejak kecil ia sudah diramalkan akan menjadi orang hebat ketika dewasa.
Ramalan ini disampaikan seorang seseorang laki-laki tua kepada ibunya, Siti Rohmah Latifah.
Saban sore, Agus Rohman kecil bermain kucing-kucingan bersama anak-anak lainya di halaman rumah.
Tiba-tiba datang seorang lelaki mengatakan kepada Siti Rohmah Latifah, bahwa Agus Rohman akan menjadi orang terpandang.
"Anak itu bakal jadi menak (orang terpandang)!" kata laki-laki tua itu sambil menunjuk Agus, sebagaimana dilansir dari TribunJateng.com yang mengutip buku berjudul "Panglima dari Bandung Selatan, 88 Praktik Kepemimpinan Ala Mayjen TNI H Agus Rohman SIP MIP".
Baca juga: BIODATA Komjen Pol Andap Budhi PJ Gubernur Sulawesi Tenggara, Agama hingga Nama Instagram
Siti Rohmah Latifah hanya menduga dalam hatinya, "Mungkin maksudnya menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Aamiin".
Maklum, ketika itu PNS adalah pekerjaan yang terhormat dan terpandang.
Letjen TNI Agus Rohman bukanlah anak Jenderal. Orangtuanya hanyalah seorang tukang sol sepatu. Sehingga Siti Rohmah Latifah tidak menduga bahwa Agus akan menjadi Perwira Tinggi (Pati), pemimpin penting di organisasi TNI-AD.
Sungguh tidak terbayang. Keluarganya bukanlah militer. Hanya adik dan kakak Siti Rohmah Latifah saja yang menjadi prajurit.
Agus juga tidak familiar dengan dunia militer, sebagai mana anak-anak tentara.
Namun barangkali, ada satu hobi yang berkaitan dengan dunia militer seperti anak- anak kecil lainnya. Agus gemar bermain perang-perangan atau tembak-tembakan.
Meskipun tumbuh dari keluarga biasa dan sederhana, tetapi karir Agus melesat menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Keyakinan dan kerja keras serta dedikasi, mengantarkannya menjadi jenderal bintang tiga TNI-AD.
Agus yang lahi pada 15 Agustus 1963, memulai karirnya di Akademi Militer pada tahun 1988.
Jenderal bintang tiga TNI-AD yang satu ini sudah punya bakat kepemimpinannya sejak duduk dibangku sekolah dasar (SD).
Organisasi yang pertama kali ia pimpin adalah kelas.
Di tingkat SD, ia sudah terbiasa menjadi pemimpin.
Agus dipercaya menjadi ketua kelas.
Posisi ini kemudian berlanjut hingga memasuki SMP serta jenjang pendidikan berikutnya.

Dalam perkembangannya, kebiasaan memimpin ini tidak hanya di lingkungan dan kegiatan formal sekolah, tetapi dalam berbagai kegiatan lainnya.
Karakter kepemimpinan mulai terlihat sejak kecil hingga remaja.
Di lingkungan rumahnya, ia didaulat sebagai Ketua Karang Taruna.
Ia juga kerap ditunjuk menjadi seorang kapten tim sepak bola dan bola voli, dengan nama Putra Babakan (nama daerah rumah Agus Rohman).
Jiwa kepemimpinan ini menyebabkannya sering kali dipanggil dengan julukan "Kapten" oleh lingkungan pergaulannya.
Agus selalu dijuluki kapten, bahkan sebelum menjadi tentara.
Pada tahun 1976, Agus muda bersekolah di SMP Negeri Sayati sekarang SMP Negeri 2 Margahayu.
Setiap hari, ia berangkat sekolah dengan berjalan kaki sejauh enam kilometer.
Saat itu, wilayah Cibaduyut dan Margahayu masih sepi, tidak banyak kendaraan yang hilir-mudik.
Namun, justru itu membuatnya menjadi lebih disiplin.
Pada pukul 06.00 WIB, Agus sudah harus berangkat sekolah.
Jika terlambat berangkat, tentu saja ia akan terlambat masuk.
Selain itu, bentuk kedisiplinan yang Agus muda terapkan pada dirinya adalah dengan membuat jadwal.
Ia membuat jadwal untuk mengatur dirinya sendiri.
Agus benar-benar mengatur jam belajar, jam bermain, jam mencuci baju, dan jam istirahat.
Di antara saudara kandungnya, Agus muda adalah satu-satunya anak yang membuat jadwal.

Tahun 1980, ketika masuk SMA, barulah Agus muda menyukai voli.
Dengan timnya yang diberi nama Putra Babakan, ia sering mengikuti pertandingan pada kejuaraan voli daerah.
Memang tidak ada prestasi yang menonjol, tetapi ia yakin bahwa olahraga membentuk fisik dan mentalnya.
Oleh sebab itu, Agus muda gemar sekali mencoba berbagai cabang olah raga, misalnya pencak silat.
Agus muda juga aktif dalam olahraga silat yang kemudian berlangsung hingga sudah memasuki karier militer.
Bahkan pada tahun 1992, mantan Pangdam XVI/Pattimura ini menjadi ketua angkatan pada latihan silat gabungan yang diadakan di Situ Lembang dengan tajuk Satria Pandu Utama 101.
Salah satu ketertarikannya dengan dunia militer dimulai dari kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan alam, seperti berkemah dan mendaki gunung.
Setiap pergi ke gunung atau ke pantai, Agus muda kerap kali membangun kemah.
Hobi ini sudah dimulai sejak SMP dan berlanjut ketika masuk SMA.
Dalam mendaki gunung, Agus muda sering melakukannya bersama teman-teman di sekolah maupun di luar sekolah.
Ada dua kawan yang sering menjadi rekan satu tim dalam pendakian, yaitu Panji Wulung dan Asep Wahyudin.
Mereka merupakan teman sekolah dan juga teman main. Gunung yang sering dijadikan jalur pendakian adalah Lembang, Tangkuban Perahu, Pangalengan, dan Patenggang.
Namun, bukan hanya menjadi aktivitas rutin tersebut sebagai sebuah kecintaan, melainkan Agus muda yang menyukai tantangan juga sering mengikuti perlombaan.
Perlombaan yang pernah diikuti olehnya dan tim antara lain Ektemas, jalur pendakian Tangkuban Perahu.
Pada perlombaan tersebut, Agus muda dan timnya menjadi juara satu.
Selain itu, ia juga memenangkan L3B (Lomba Lintas Lembah dan Bukit) yang dilaksanakan di Dago Pakar.
Perlombaan-perlombaan ini dilakukan ketika SMA, yaitu tahun 1981.
Ternyata, sikap ini kelak akan amat berguna saat ia menjadi tentara.
Di puncaknya karier militernya, Agus Rohman berhasil menduduki jabatan Pangkogabwilhan III dengan bintang tiga di pundaknya.
Selain itu, Agus Rohman tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting, antara lain pernah menjadi Ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia juga pernah mengemban amanat sebagai Danrem 061/Surya Kencana, Kasdivif 1/Kostrad, Kadisjasad, Pangdivif 1/Kostrad, dan Pangdam XVI/Pattimura. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Inspiratif Anak Tukang Sol Sepatu Jadi Jenderal TNI Bintang 3, Ibu Hanya Membayangkan Jadi PNS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.