Berita Kendari

Mahasiswa KKN Kerjasama Sulawesi IAIN Ubah Limbah Cangkang Kerang di Labengki Konut Jadi Kerajinan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kerjasama Sulawesi memanfaatkan kulit kerang sebagai kerajinan bernilai guna dan jual.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kerjasama Sulawesi memanfaatkan kulit kerang sebagai kerajinan bernilai guna dan jual. KKN Kerjasama tersebut terdiri dari tiga perguruan tinggi di Sulawesi, yakni IAIN Kendari, IAIN Bone, dan IAIN Pare-Pare. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kerjasama Sulawesi memanfaatkan kulit kerang sebagai kerajinan bernilai guna dan jual.

KKN Kerjasama tersebut terdiri dari tiga perguruan tinggi di Sulawesi, yakni IAIN Kendari, IAIN Bone, dan IAIN Pare-Pare.

Mahasiswa ketiga perguruan tinggi ini melaksanakan KKN di Desa Labengki, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Mahasiswa IAIN Kendari, Fitri Handayani mengatakan kerajinan cangkang kerang ini dibuat untuk mengurangi limbah kulit kerang yang berserakan di pinggir pantai Desa Labengki.

Adapun kerajinan cangkang kerang yang dibuat yakni berupa tempat tisu, pajangan rumah dan tempat pensil atau lipstik.

Baca juga: Cara Membuat Kerupuk Ampas Tebu Dibagikan Mahasiswa KKN Reguler IAIN Kendari Sulawesi Tenggara

"Kulit kerang ini dulu tidak memiliki nilai jual, setelah dibuat kerajinan kini memiliki nilai jual hingga Rp300 ribu," kata Fitri Handayani, Minggu (3/9/2023).

Adapun bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan kulit kerang ini yakni lem, kulit kerang, pasir, tripleks dan vernis.

Selain memiliki peluang yang bagus, potensi pemanfaatan limbah cangkang kerang tersebut juga sangat tinggi.

Karena kerang terus berkembangbiak setiap musim, sehingga pencarian bahan baku tidak mengalami kesulitan.

Proses pembuatannya pun untuk setiap jenis kerajinan memerlukan waktu selama lima hari.

Baca juga: Berbagai Produk Buatan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata IAIN Kendari Sultra Dipamerkan di KKN Expo

Pasir yang digunakan dalam kerajinan ini, sebelum ditempel pada tripleks yang telah dibentuk terlebih dahulu dicampur dengan air dan lem agar tidak terhambur.

"Harapannya, kerajinan ini bisa menjadi cenderamata khas Desa Labengki bagi wisatawan yang datang ke sana," tuturnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved