Konvoi 5 Tahun AMAN
Profil RS Jantung dan Otak Oputa Yi Koo di Kendari, 17 Lantai, Fasilitas, Tim Medis, Anggaran 400 M
Berikut ini profil Rumah Sakit Jantung dan Otak Oputa Yi Koo di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dibangun saat pemerintahan Gubernur Ali Mazi
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Anggaran
Diketahui, pembangunan RS Jantung Oputa Yi Koo menghabiskan anggaran sebesar Rp 458 miliar yang secara keseluruhan telah terserap.
Di mana, pembangunan gedung tahap pertama menelan anggaran senilai Rp98 miliar bersumber dari APBD Provinsi Sultra tahun 2019.
Sementara untuk tahap dua dan tiga, menggunakan dana pinjaman dari PT Multi Sarana Infrastruktur (SMI) diproyeksi menggunakan anggaran senilai Rp360 miliar.

Selain itu, ada pula anggaran sekitar Rp 200 juta untuk kebutuhan alat kesehatan yang rampung pada Maret 2023.
Gubernur Sultra Ali Mazi yang telah menjabat dua periode ini sempat mengungkapkan untuk perlengkapan peralatan medisnya pun diimpor langsung dari Jerman.
Baca juga: dr Sjarif Subijakto Prioritaskan Penyelesaian RS Jantung Oputa Yi Koo Sultra dan Rekrutmen Nakes
Kepala Dinas Kesehatan Sultra dr Putu Agustin menyampaikan dana pengadaan alat kesehatan bersumber dari dana pinjaman PT SMI, APBD Perubahan, hingga Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sehingga total pemasangan alat kesehatan mencapai Rp63 miliar.
Anggaran aliran listrik juga mencapai Rp 4 miliar.
Fasilitas
RS Jantung dan Otak Oputa Yi Koo ini memiliki 17 lantai di atas lahan seluas 5 hektare itu dibangun dengan komitmen bersama semua pihak selama kurang lebih 4 tahun proses pembangunannya.
Sementara itu, Plt Direktur Rumah Sakit Jantung dan Otak Oputa Yi Koo, dr Al Gazali mengatakan rumah sakti tersebut sudah bisa mendiagnosa dan deteksi dini penyakit jantung.
Selain itu, sementara ini pelayanan yang dilakukan baru berkaitan terkait poliklinik dan IGD.

Ia menyebut saat ini fasilitas atau alat yang dimiliki untuk deteksi dini penyakit jantung dan otak ada namanya cetlep biasa dan catlep hibrid yang bisa digunakan untuk dokter jantung dan dokter bedah syaraf, xray, civicscan serta ada alat bedah, mikroskop bedah.
"Itu (mikroakop bedah) lebih canggih lagi, yang ada cuma di rumah sakit PON Jakarta. Alhamdulillah kita sudah punya disini dan itu bisa digunakan dokter bedah syaraf untuk membantu mendiagnosa penyakit," ujarnya saat peresmian RS Jantung dan Otak di Kendari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.