Produk Ecoprint Buatan Crafter Sultra Mejeng di Pameran Gernas BBI BBWI, Harga dan Cara Perawatan

"Pakai sabun lerak dari Jawa. Di sini belum ada. Karena ini bahannya dari alam, jadi kalau kena kimia pasti akan luntur," bebernya.

Fitri menjelaskan peminat ecoprint masih minim di Sultra, bahkan baru mulai viral di Kota Kendari pada tahun 2023.

Sementara proses produksi dan pengembangan kerajinan kriya ecoprint itu telah ia lakukan sejak 2019 bersama 25 orang yang tergabung dalam Komunitas Crafter Sultra.

"Ecoprint itu sebenarnya baru dikenal sejak 2019 kemudian kita explore sampai 2021, jadi 2022 kami baru show up. Dari 2021 kita produksi di sini, kebanyakan pasar kami yang pesan dari luar Sultra, 2023 Kendari masih baru," ujarnya.

Untuk itu, ke depan pihaknya akan berinovasi dengan menggabungkan ecoprint ke tenunan yang ada di Sultra.

Saat ini, pihaknya masih melakukan promosi atau pemasaran di sosial media melalui akun Instagram @serat_id dan @craftersultra.

Baca juga: Melihat Sosok Penenun Kain Tradisional Muna Sulawesi Tenggara Beraksi di The Park Mall Kendari

Atau dapat mendatangi langsung oulet Crafter Sultra di Jalan Chairil Anwar, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Karena kita langsung produksi di rumah pribadi untuk sementara, kita masih bangun untuk workshop-nya sendiri, jadi promosi masih di sosial media, di serat id atau di outlet," ucapnya.

Ia juga menyebutkan beberapa produk lainnya dari Crafter Sultra mulai dari kriya kayu, kain, kertas dan lainnya menghasilkan boks peralatan makan, mug, selendang, kain lembaran dan lain-lain.

Diketahui, Komunitas Crafter Sultra sendiri telah terbentuk sejak Desember 2018 lalu dan hingga saat ini memiliki anggota 25 pelaku usaha sekaligus pengrajin. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)