Berita Kendari

Mahasiswa KKN Tematik Terintegrasi Fakultas Teknik UHO Ciptakan Rumah Ikan di Desa Tanjung Tiram

Sejumlah mahasiswa ciptakan alternatif daerah tangkap baru di Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Sejumlah mahasiswa ciptakan alternatif daerah tangkap baru di Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Terintegrasi Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Untuk diketahui, alternatif daerah tangkap baru ini berupa fish shelter atau rumah ikan berbasis beton non pasir. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sejumlah mahasiswa ciptakan alternatif daerah tangkap baru di Desa Tanjung Tiram, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Terintegrasi Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Untuk diketahui, alternatif daerah tangkap baru ini berupa fish shelter atau rumah ikan berbasis beton non pasir.

Mahasiswa Fakultas Teknik tersebut berasal dari Prodi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan, Teknik Sipil, Teknik Kalautan, dan Teknik Elektro.

Mereka di bawah dosen pendamping Edward Ngii, Lalang,  Januar Saleh K, Agustan, Prinob Aksar, dan Achmad Nur Aliansyah.

Baca juga: Sebanyak 1.679 Mahasiswa Universitas Halu Oleo Siap KKN, Ada Dua Skema Lokasi di Sulawesi Tenggara

Anggota Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Lalang mengatakan fish shelter merupakan struktur benda padat buatan manusia yang ditenggelamkan di perairan dengan tujuan menjadi tempat perlindungan dan berkumpulnya ikan.

Fish shelter juga sering disebut sebagai terumbu buatan sehingga dapat mempengaruhi proses-proses fisik biologi atau sosioekonomi yang berhubungan dengan sumberdaya hayati laut.

"Jadi penenggelaman fish shelter ini bertujuan untuk menyediakan rumah baru bagi ikan-ikan yang kehilangan habitat aslinya," kata Lalang kepada Tribunnewssultra.com, Senin (31/7/2023).

Lanjut, ia mengatakan sehingga penenggelaman fish shelter dilakukan di sekitar lokasi terumbu karang yang telah terdegradasi atau rusak.

Kata dia, program rehabilitasi ini merupakan bagian dari program pemulihan dan peningkatan sumberdaya hayati laut.

Baca juga: Rektor IAIN Kendari Kunjungi 3 Negara di Asia Tenggara, Gagas Program KKN dan PPL Internasional

Selain itu, sebagai komponen pendukung kegiatan ekowisata dan upaya peningkatan hasil perikanan tangkap di wilayah Tanjung Tiram.

"Desa Tanjung Tiram terpilih jadi lokasi pembuatan fish shelter beton non pasir ini karena merupakan desa pesisir yang memiliki potensi perikanan, khususnya sektor perikanan tangkap," tuturnya.

Lalang menambahkan di Desa Tanjung Tiram pula memiliki beberapa ikan dengan nilai ekonomis yang tinggi seperti ikan kerapu, baronang, sunu dan ikan ekonomis lainnya.

Sehingga habitat atau tempat tinggal ikan-ikan tersebut dapat terjaga dengan adanya kegiatan rehabilitasi ini dengan rutin melakukan pemantauan dan pemeliharaan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved