Film Bioskop
5 Alasan Nonton Film Barbie, Suarakan Isu Feminisme, Lawan Patriarki hingga Toxic Masculinity
Berikut ini 5 alasan nonton film Barbie The Movie 2023. Mulai dari suarakan isu feminisme, lawan patriarki hingga toxic masculinity.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Barbie yang terpuruk membuat orang lain khawatir, termasuk Sasha. Ia meminta Gloria, ibunya, untuk menolong Barbie.
Monolog panjang seperti orasi yang berapi-api dilontarkan Gloria.
Kata-kata dari Gloria membuat Barbie semangat lagi. Bersama dengan Barbie Aneh, mereka mulai beraksi mengembalikan keadaan.
Satu per satu para Barbie dipanggil, disadarkan bahwa para Ken memanfaatkan mereka.
Akhirnya, semua Barbie tersadar akan perannya. Mereka bukan budak Ken, melainkan punya peran penting di dunia barbie.
2. Memahami Kehadiran Barbie dari Penciptanya
Baca juga: Profil Margot Robbie Perankan Karakter Barbie, Pernah Jadi Pacar Jocker, Kini Harus Tampil Manis
Opening Film Barbie memperlihatkan anak-anak di masa lalu yang hanya bermain boneka bayi.
Mereka akan berpura-pura mengasuh boneka bayi bak seorang ibu meminang anak sendiri.
Puluhan tahun lamanya, anak-anak memainkan peran ini, tidak ada pilihan mainan lain selain boneka bayi.
Greta Gerwig selaku sutradara Film Barbie seakan hendak menyampaikan tentang kodrat seorang wanita pada umumnya yang harus menjadi seorang ibu.
Namun, suatu hari, muncul boneka barbie.
Anak-anak yang bermain boneka bayi langsung jatuh hati pada boneka baru, yaitu barbie.
Mereka membuang boneka bayi yang lama, menggantinya dengan boneka barbie cantik yang baru.
Sejak opening, adegan boneka bayi yang diganti boneka barbie sudah memberikan spoiler tentang bagaimana jalannya film ini.
Barbie harusnya menginspirasi, bukan memicu insecurity
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.