Penemuan Mayat di Kendari

Sebelum Ditemukan Terapung di Sungai Wanggu Kendari Sultra, Korban Sempat Terima Telepon Seseorang

Kejadian penemuan mayat di Sungai Wanggu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menimbulkan tanda tanya.

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Sitti Nurmalasari
Dokumentasi TribunnewsSultra
Saat TribunnewsSultra.com berkunjung ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kamis (20/7/2023), mayat Suanda sudah dibawa ke rumahnya. TribunnewsSultra.com hanya bertemu dengan salah satu polisi yang bertugas di Rumah Sakit Bhayangkara. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kejadian penemuan mayat di Sungai Wanggu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menimbulkan tanda tanya.

Lantaran, berdasarkan keterangan keluarga korban, pria yang diketahui bernama Suanda tidak memiliki riwayat penyakit.

Suanda ditemukan oleh seorang warga saat hendak mancing di Sungai Wanggu Jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Rabu (19/7/2023).

Saat itu, Suanda ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dan tubuhnya terbawa oleh arus sungai.

Usai dilakukan visum luar, Suanda diketahui meninggal karena lemas. Hanya saja, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.

Baca juga: Istri Sempat Ragu Mayat Terapung di Sungai Wanggu Kendari Suaminya, Yakin Usai Lihat Ciri-ciri Ini

Saat TribunnewsSultra.com berkunjung ke Rumah Sakit Bhayangkara, mayat Suanda sudah dibawa ke rumahnya.

TribunnewsSultra.com hanya bertemu dengan salah satu polisi yang bertugas di Rumah Sakit Bhayangkara.

Kata polisi tersebut, jenazah Suanda dibawa oleh keluarganya sekitar pukul 12.30 Wita ke rumahnya yang berada di Konawe.

Ia menyebutkan berdasarkan keterangan sang istri, Suanda sudah empat hari meninggalkan rumah.

"Empat hari dengan hari ini dia tinggalkan rumah," ujar anggota polisi, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Polisi Ungkap Temuan Ponsel di Saku Mayat Terapung di Sungai Wanggu Kendari Sulawesi Tenggara

Sebelum meninggalkan rumah, berdasarkan keterangan sang istri, suaminya sempat menerima telepon.

"Keterangan istrinya dia tidak hilang, dia tinggalkan rumah usai terima telepon dari seseorang," jelasnya.

Ia pun menyayangkan pihak keluarga tidak melakukan autopsi terkait meninggalnya Suanda tersebut dan hanya melakukan visum luar.

"Tapi kalau visum luar hasilnya tidak 100 persen dapat mengungkap penyebab kematian korban, terkecuali dilakukan autopsi baru bisa diketahui," ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved