Kejanggalan Nanda Maulidya Paskibraka 2023 Viral Diganti Wakili Maluku Utara, Siswi Ternate Meradang

Kejanggalan Nanda Maulidya Paskibraka 2023 viral diganti mewakili Maluku Utara pada Upacara HUT RI ke-78 di Istana Negara, 17 Agustus 2023?

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Kejanggalan Nanda Maulidya Paskibraka 2023 viral diganti mewakili Maluku Utara pada Upacara HUT RI ke-78 di Istana Negara, 17 Agustus 2023? Viralnya kisah penggantian Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2023 asal Ternate, Provinsi Malut, itu seiring unggahan berbagai akun media sosial (medsos) Twitter hingga Instagram. 

“SK dinyatakan lulus Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Tingkat Nasional sudah ada,” ujarnya.

Nanda Maulidya pun berharap kejadian yang dialaminya tersebut tak menimpa rekan-rekannya yang lain.

“Harapan saya, semoga ke depannya tidak terjadi lagi seperti apa yang menimpa saya,” kata Nanda.

3. Penjelasan Dispora Malut

Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Maluku Utara (Kadispora Malut), Ali Umar, mengungkap, alasan dan penyebab Nanda Maulidya batal menjadi Paskibraka 2023.

Namanya pun digantikan oleh Muftafia Asmar Badarab yang berasal dari SMA Negeri 1 Halmahera Utara.

Sedangkan, Nanda Maulidya adalah siswi SMA Negeri 8 Ternate.

Menurut Ali Umar, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), melalui Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi telah mengirim surat dengan Nomor 1543/PE/07/2023/D5.

Surat dengan perihal Pemberitahuan Hasil Seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Tingkat Pusat Tahun 2023.

“Berdasarkan hasil Medical Check Up (MCU), usulan Capaska Nasional 2023 atas nama Nanda Maulidya,” kata Ali mengutip surat BPIP tersebut.

“Asal Kota Ternate, Maluku Utara, yang diterima BPIP ditemukan bahwa mata yang bersangkutan minus dengan ukuran 20/80,” lanjutnya pada Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Siswi SMA Asal Kendari Sulawesi Tenggara Jadi Paskibraka Nasional Utusan Banten di Istana Negara

Selain itu berdasarkan hasil pemeriksaan THT ditemukan Tonsil T2-T2.

“Sehingga tidak memenuhi standar sesuai Juknis nomor 267/PE/02/2023/D5,” ujar Ali mengutip surat BPIP tersebut dikutip dari TribunTernate.com.

Sehubungan hal tersebut, maka Muhtafia Asmar Badarab asal Halmahera Utara kemudian dipanggil BPIP sebagai Capaska putri mewakili Maluku Utara ke tingkat nasional.

BPIP kemudian melayangkan surat ke Sekprov Maluku Utara dengan Nomor 2777/PE/07/2023/D5 tertanggal 13 Juli 2023.

Surat pemanggilan Deril Tonga dari SMA Kristen Dian Halmahera dan Muhtafia Asmar Badarab untuk mengikuti Pemusatan Diklat Capaska Tingkat Nasional 2023.

4. Viral di Media Sosial

Sebelumnya kisah Nanda Maulidya yang gagal menjadi Paskibraka 2023 mewakili Maluku Utara (Malut) viral di Twitter.

Nama siswi SMA Negeri 8 Ternate, Provinsi Malut, tersebut tetiba diganti dua hari menjelang keberangkatan ke Jakarta.

Kisah Nanda tersebut diunggah sang kakak melalui akun Twitter @justicefornanda, Sabtu (15/7/2023).

Pihak keluarga Nanda Maulidya merasa ada kejanggalan terkait pembatalan sang anak menjadi Paskibraka Nasional 2023.

Kejanggalan tersebut dibeberkan akun @justicefornanda, Senin (17/7/2023), dalam lanjutan utas.

Akun tersebut mengatakan, hasil MCU ulang tak menyinggung soal adanya Tonsil T2-T2 pada Nanda.

Bahkan, saat mengikui Zoom meeting pada 19 Juni 2023, MCU Nanda dinyatakan tidak masalah oleh tim medis pusat.

“Hasil Tonsil T2-T2 tidak disinggung saat nanda disuruh pemeriksaan ulang,” tulis @justicefornanda.

Baca juga: Dinyatakan Lolos Paskibraka Nasional Mei 2023 Lalu, Nama Siswa SMA di Unaaha Konawe Tetiba Diganti?

“Saat Zoom membahas hasil MCU Pertama, tim pusat mengatakan tidak ada masalah,” lanjutnya dikutip dari Tribunnews.com.

Selain itu, kedatangan Muhtafia MCU tanpa adanya surat resmi juga menjadi sorotan pihak Nanda.

“Tidak ada surat resmi saat cadangan (Muhtafia) datang melakukan MCU,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Ternate, Sri Hargiyanti, turut mengungkapkan kejanggalan batalnya Nanda menjadi Paskibraka Nasional.

Sri menuturkan, dokter yang memeriksa Nanda saat MCU, mengatakan mata minus tak menghalangi menjadi Paskibraka Nasional.

“Padahal, kata orang tuanya, bilang dokter pada waktu itu sempat mengatakan kalau minus 6/24 itu masih layak untuk jadi Paskibraka nasional,” jelas Sri.

Sri mengungkapkan keluarga Nanda lewat Kesbangpol Ternate mengirim surat ke BPIP untuk meninjau kembali keputusan pembatalan Nanda.

Apabila tak ada tindak lanjut, maka keluarga Nanda berencana menempuh jalur hukum.

“Tapi, untuk sekarang masih menunggu keputusan dari BPIP pusat,” ujar Sri.

“Jelas-jelas hasilnya 'kan semua juga sudah layak. Sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Ini (pembatalan) cuma mencari celah saja,” katanya menambahkan.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, TribunTernate.com/Randi Basri/Sansul Sardi, Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Yefta Christopherus)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved