Berita Sulawesi Tenggara
Pembangunan Patung Oputa Yi Koo di Bundaran Kantor Gubernur Sultra Dilanjutkan, Polemik Selesai
Pembangunan patung Oputa Yi Koo di bundaran Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) tetap dilanjutkan.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pembangunan patung Oputa Yi Koo di bundaran Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) tetap dilanjutkan.
Diketahui beberapa waktu lalu, pembangunan patung berukuran 6 meter itu sempat berpolemik karena diprotes oleh beberapa organisasi masyarakat (Ormas) di Kota Kendari.
Lantaran, Patung Oputa Yi Koo dibangun di tengah Kota Kendari yang mayoritas bersuku Tolaki.
Patung Oputa Yi Ko dianggap sebagai patung pahlawan dari Buton.
Sehingga beberapa ormas di Kendari menolak pembangunan patung tersebut.
Menangani hal tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra sigap memanggil beberapa ormas tersebut untuk memberi penjelasan.
Kepala Badan Kesbangpol Sultra Harmin Ramba mengatakan polemik itu terjadi karena adanya misskomunikasi atau salah persepsi.
Baca juga: Dua Mobil Pemadam Diterjunkan Padamkan Api di Lokasi Pembangunan Patung Oputa Yi Koo Kendari Sultra
"Selaku Kesbangpol yang membawahi bidang konflik sosial, konflik antara lembaga tentunya bagian dari tugas saya. Alhamdulillah saya sudah melakukan pertemuan beberapa ormas yang menolak pembangunan patung Oputa Yi Koo," ujarnya.
Harmin menjelaskan Oputa Yi Koo merupakan pahlawan Sultan Buton.
Oputa Yi Ko juga telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional, dibuktikan dengan keputusan presiden.
Sehingga, menurutnya tidak menjadi masalah jika Oputa Yi Koo dibangunkan sebuah patung.
"Selama ini hanya masalah misskomunikasi saja, seakan-akan ini patung Oputa Yi Ko patungnya orang Buton, padahal bukan. Opura Yi Ko ini adalah patung nasional yang dibuktikan dengan keputusan presiden," jelasnya.
"Jadi persepsi dan pemahaman Oputa Yi Ko itu bukan ditolak, mereka menerima hanya karena kenapa patung Buton dibangun di daratan sini," bebernya menambahkan.
Harmin menegaskan saat ini sudah tidak ada lagi kendala dengan para ormas, pihaknya beberapa kali telah melaksanakan rapat, baik dari pihak pelaksana yakni Dinas Cipta Karya dan ormas yang bersangkutan.
Sehingga pembangunan patung tersebut dilanjutkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.