Berita Wakatobi
6 Bulan Tak Digaji, Puluhan Nakes Honorer di Wakatobi Sultra Minta Kepala Puskesmas Tomia Dicopot
Puluhan tenaga kesehatan (nakes) honorer di Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), gelar unjuk rasa
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) honorer di Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), gelar unjuk rasa, Kamis (6/7/2023).
Perwakilan masa aksi, Kamsar (28) mengatakan demonstrasi puluhan nakes honorer ini dipicu dugaan pelanggaran Kepala UPTD Puskesmas Tomia.
Diketahui, Kepala Puskesmas (Kapus) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tomia Wakatobi, saat ini dijabat Baharudin La Hamiru.
Baca juga: Ayah Simpan Jasad Bayi di Dalam Kulkas Gegara Tak Punya Biaya Pemakaman Viral, Ini Faktanya
Kamsar bilang, selama mengemban amanah sebagai Kepala Puskesmas Tomia, Baharudin La Hamiru, diduga kerap kali menyelewenangkan jabatannya.
"Kami meminta pergantian Kepala Puskesmas yang dinilai selalu memberi ancaman kepada nakes magang," katanya.
Bukan hanya itu, Ia juga menyebut jika Kepala Puskesmas Tomia sering mengatas namakan dinas untuk memenuhi hasrat kepentingan pribadinya.
"Meminta BPK melakukan audit keuangan terhadap unit fungsional kesehatan yang ada di Pulau Tomia," tuturnya.
"Gaji Penginput P-Care tidak dibayarkan selama 6 bulan, gaji Tim Merdeka sehat akan ada pemotongan dilakukan Kepala Puskesmas Tomia dan banyak lagi hal lain," tambah Kamsar.
Baca juga: Sosok Bella Bonita Calon Istri Denny Caknan Viral, Bukan Happy Asmara, Siap ke Jenjang Pernikahan?
Sejumlah tuntutan pun dilayangkan para nakes honorer UPTD Tomia ini seperti meminta Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi untuk mencopot Baharudin La Hamiru.
"Jika tuntutan kami tidak direalisasikan dan kepala UPTD Puskesmas Tomia tidak diganti, maka kami dari tenaga honorer puskesmas Tomia akan mogok kerja," ujarnya.
Aksi geruduk puluhan nakes honorer di Tomia ini diwarnai dengan memakai pakaian serba hitam dan sehelai kain berwana putih diikat dikepala.
Unjuk rasa dikawal oleh kepolisian setempat sehingga meski dilakukan di jalan raya, demonstran tidak menimbulkan arus lalu lintas terganggu.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.