BKKBN Sultra

Audiensi ke BKKBN RI, Pengurus Ikatan Penyuluh KB Diminta Tegak Lurus pada Pemerintah

Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) meminta Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) bekerja profesional dan fokus pada substans

hanover
Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) meminta Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) bekerja profesional dan fokus 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) meminta Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana atau IPeKB bekerja profesional dan fokus pada substansi tugas dan fungsinya. 

Penegasan itu dikemukakan Kepala BKKBN saat menerima audiensi Pengurus IPeKB, dipimpin ketuanya Anita, didampingi sekretaris dan bendahara organisasi, Jumat (23/6/2023) di ruang rapat pimpinan BKKBN, di Jakarta. 

Audiensi bertujuan melaporkan hasil Musyawarah Nasional IPeKB, beberapa waktu lalu, di Surabaya (Jawa Timur), di mana kepengurusan periode berikutnya akan segera dibentuk. 

Baca juga: Laporan Situasi Kependudukan Dunia 2023, Saatnya Melihat Perubahan Penduduk Tidak Hanya Dari Angka

Dr. Hasto mengingatkan Pengurus IPeKB adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) BKKBN yang bertugas sebagai Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).

Agar mengedepankan peran dalam menjalankan tugas dari pada merasa ‘besar’ karena mendapat Surat Keputusan sebagai pengurus.

“Bisa digunakan agar dimudahkan, asal tidak merugikan negara, lembaga dan profesi,” ujar dr. Hasto mengingatkan.

Baca juga: BKKBN RI Fokuskan Pemutakhiran Data Keluarga Untuk Tahun 2023, Berjumlah 13.263 Desa


Dr. Hasto juga mengajak seluruh anggota IPeKB menggunakan kekuatan positif membesarkan lembaga, organisasi dan profesi.

“Harus tegak lurus pada pemerintah,” tandas dr. Hasto, seraya mengingatkan kembali bahwa organisasi IPeKB begitu seksi untuk dipolitisasi, mengingat jumlah PLKB mencapai 27.000 orang, tersebar di seluruh pelosok negeri hingga ke tingkat akar rumut.  

Untuk menghindari “tudingan”, dr. Hasto Wardoyo meminta agar kepengurusan IPeKB bersifat heterogen, diisi oleh pengurus dengan beragam latar belakang.

“Agama harus diratakan, bukan hanya suku saja,” ujar dr. Hasto.

Arahan dr. Hasto disampaikan beberapa kali  karena seluruh Pengurus IPeKB berlatar belakang ASN aktif.

Baca juga: BKKBN Mutakhirkan Data Keluarga Untuk Akurasi Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

“Jadi, jangan sampai tercemar. Pengurus jangan ‘genit’, agar organisasi ini tidak tergelincir,” urai dr. Hasto lebih lanjut. 

Mantan Bupati Kulon Progo itu berharap IPeKB menjadi sekoci BKKBN dalam mencapai atau merealisasikan target program yang sudah ditetapkan. Untuk mencapai kondisi itu, anggota IPeKB harus belajar keras.

Ini karena program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) memuat materi baru, yakni program percepatan penurunan stunting. Termasuk penggunaan teknologi kekinian. 

“Jangan sampai masyarakat yang disuluh tidak berubah. Jangan sampai terjadi kenapa stunting belum banyak menjadi perhatian orang."

"Jangan sampai terjadi penyuluh muda belum tahu, penyuluh tua males, tengahnya sok tahu,” ujar dr. Hasto. 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved