Bukan 4 Tapi 7 Bayi Hasil Hubungan Inses Ayah dan Anak di Banyumas yang Dibunuh, Ibu Bantu Lahiran

Ternyata bukan 4 tapi 7 bayi hasil hubungan inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), yang dibunuh bapaknya, ibu bantu lahiran.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Ternyata bukan 4 tapi 7 bayi hasil hubungan inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), yang dibunuh bapaknya, ibu bantu lahiran. Update pembunuhan dalam kasus inses tersebut berdasarkan pengakuan pelaku R (57). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Ternyata bukan 4 tapi 7 bayi hasil hubungan inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), yang dibunuh bapaknya, ibu bantu lahiran.

Update pembunuhan dalam kasus inses tersebut berdasarkan pengakuan pelaku R (57).

R adalah ayah kandung dari E (26) yang disebutkan telah melahirkan ketujuh bayi hasil hubungan terlarang tersebut.

Mirisnya, proses persalinan E dibantu ibu kandungnya yang juga istri ketiga dari R.

Namun saat baru dilahirkan oleh anak kandungnya, bayi-bayi tersebut langsung dihabisi oleh R dengan cara dibekap hingga tewas.

Mayat bayi kemudian dikubur oleh pelaku di kebun pinggir sungai.

Kebun tersebut berlokasi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jateng.

Baca juga: Terungkap Ayah Bunuh 4 Bayi Hasil Hubungan Inses dengan Anak Kandungnya, Sosok Dukun, Punya 3 Istri

Kebun yang berada di pinggir sungai tersebut sekaligus menjadi lokasi penemuan kerangka 4 bayi yang sudah ditemukan.

Sejauh ini, pihak kepolisian masih belum menemukan 3 jasad lainnya hasil hubungan inses ayah dan anak tersebut.

Update terbaru kasus inses tersebut disampaikan Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, Senin (26/06/2023).

“Pelaku mengakui dari kerangka yang ditemukan adalah miliknya dan ada 3 kerangka lagi yang ada di TKP (tempat kejadian perkara) dan total ada 7 kerangka,” kata Kompol Agus.

Berdasarkan pengakuan tersangka, kata Kompol Agus, R membunuh ketujuh bayi itu begitu dilahirkan oleh putrinya.

“Semua dalam keadaan hidup dan dibekap lalu meninggal dan dikuburkan,” jelasnya.

“Pada saat melahirkan E dibantu oleh ibunya atau istri Rudi itu sendiri,” ujarnya menambahkan.

Terungkap sebelumnya sosok ayah yang melakukan hubungan inses terhadap anak kandungnya memiliki 3 istri.

Istri pertama dinikahi secara sah, sedangkan istrinya yang kedua dan ketiga dinikahi siri.

Namun, tersangka telah menceraikan istri pertama dan kedua tersebut.

Tersisa istri ketiga yang juga adalah ibu kandung dari E.

E yang merupakan anak pertama dari istri ketiganya itu selama ini tinggal berdua bersama anaknya disebuah gubuk.

Gubuk tersebut dulunya berdiri di kebun yang kini menjadi lokasi penemuan kerangka 4 bayi.

Sosok R selama ini dikenal sebagai dukun pengobatan.

Baca juga: Viral Hubungan Inses Ibu dan Anak di Bukittinggi, Kini Wali Kota yang Mengungkapnya Dipolisikan

Meski demikian, aktivitas kesehariannya biasa memancing di sungai.

Update Pencarian Kerangka Bayi

Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas masih berupaya mencari tiga kerangka bayi lainnya.

Bayi-bayi tersebut diduga dikubur di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, pada Senin (26/6/2023).

Pelaku R yang merupakan ayah kandung E sebelumnya ditangkap pada Sabtu (24/5/2023).

Kerangka bayi pertama ditemukan seorang warga sekitar bernama Slamet (50) disebuah kebun yang berada di pinggir sungai.

Ternyata bukan 4 tapi 7 bayi hasil hubungan inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), yang dibunuh bapaknya, ibu bantu lahiran. Update pembunuhan dalam kasus inses tersebut berdasarkan pengakuan pelaku R (57).
Ternyata bukan 4 tapi 7 bayi hasil hubungan inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), yang dibunuh bapaknya, ibu bantu lahiran. Update pembunuhan dalam kasus inses tersebut berdasarkan pengakuan pelaku R (57). (Kolase foto TribunBanyumas dan Kompas)

Tim Satreskrim Polresta Banyumas kembali menemukan tiga kerangka bayi di kebun pinggir sungai itu pada Rabu (21/6/2023).

Pascapenemuan itu, pihak kepolisian mengamankan sosok perempuan berinisial E (25) di rumah keluarganya di Patikraja, Banyumas.

Menurut Kompol Agus, berdasarkan pengakuan pelaku yang terlibat dalam hubungan inses antara ayah dan anak, kejadian ini telah terjadi sejak tahun 2013 hingga 2021.

Pelaku R yang merupakan ayah kandung dari E, mengakui sebagai pemilik empat kerangka bayi yang telah ditemukan sebelumnya.

Selain itu, masih ada tiga kerangka lainnya di tempat kejadian.

Berdasarkan pengakuan pelaku, semua kerangka bayi itu dibunuh setelah dilahirkan.

Bayi-bayi tersebut juga diakuinya merupakan hasil dari hubungan inses antara R dan anak kandungnya E.

Baca juga: Terungkap Sosok Guru Spritual Dukun Setubuhi Anak Kandung hingga Bunuh Bayi, Polisi Ungkap Fakta Ini

Polisi sejauh tengah mengerahkan anjing pelacak untuk mencari tiga kerangka lainnya.

Motif Pembunuhan dan Hubungan Inses

Meski demikian, sejauh ini motif dari pembunuhan bayi maupun hubungan inses ayah dan anak di Banyuwangi masih dalam tahap penyelidikan pihak kepolisian.

Namun ada dugaan bahwa pelaku terpengaruh oleh sosok seorang guru spiritual berinisial B.

Polisi sedang mendalami apakah motifnya terkait ilmu spiritual atau apakah E hanya dimanfaatkan sebagai budak seks oleh ayahnya.

Rinciannya akan disampaikan kemudian dan polisi akan melakukan penggalian untuk menemukan tiga kerangka lainnya di TKP.

Menurut Agus, polisi sedang mendalami peran seseorang yang disebut tersangka R sebagai guru spiritual.

Baca juga: Dukun Setubuhi Anak Kandung hingga Bunuh 7 Bayi, Motif Diduga Dapat Arahan dari Guru Spritual

Sebab, kepada polisi, tersangka R mengaku melakukan perbuatan itu atas arahan guru spriritualnya.

“Masih kita dalami apakah motifnya ilmu spiritual atau hanya dijadikan budak seks dari anaknya itu,” jelas Kompol Agus Supriadi.

Sedangkan, tersangka dalam kasus pembunuhan berlatar belakang hubungan inses tersebut sejauh ini baru satu orang.

Sampai saat ini, polisi menetapkan R (57) sang ayah kandung E (26) yang melahirkan ketujuh bayi tersebut sebagai tersangka.

“Tersangka bisa lebih dari satu,” kata Kasatreskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi di lokasi penemuan kerangka.

Sedangkan E, kata Agus, berstatus sebagai saksi korban.

“Sekarang masih kami mintai keterangan di mapolres. Kondisi psikologisnya sudah baik, kemarin sempat syok,” jelas Agus.(*)

(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili, TribunJateng.com/Permata Putra Sejati, Kompas.com/Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved