Berita Sulawesi Tenggara
Harga Telur Ayam di Sulawesi Tenggara Meningkat Imbas Bahan Baku Pakan Ternak Ikut Naik
Harga telur ayam ras di Sulawesi Tenggara (Sultra), merangkak naik, imbas dari harga bahan baku pakan ternak mengalami kenaikan.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
Daging ayam ras 1, 311 ton, telur ayam ras 341 ton, gula pasir 610 ton, dan minyak goreng 182 ton.
Baca juga: Update Harga Bawang hingga Cabai Mei 2023 di Pasar Anduonohu Kota Kendari Sultra Masih Tinggi
"Begitupun untuk kebutuhan yang lain, saya pikir tidak ada stok kita yang terbatas," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra mengatakan kenaikan harga telur ini biasanya terjadi saat momen tertentu seperti menjelang hari raya idul fitri dan Idul adha.
"Biasanya ada spekulasi yang melakukan penumpukan terhadap produk akhirnya harga menjadi naik," ujarnya.
Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan tim inflasi melakukan pematauan terhadap pedagang besar untuk melihat kondisi lapangan.
"Kenapa harga naik? padahal stok tersedia. Untuk kebutuhan lokal konsumsi telur mencukupi, hanya kami tidak bisa menghalangi mekanisme pasar, teman-teman dari Sulsel membawa telur ke Sultra."
"Tapi biasanya karena Sulsel bawa dan kita juga punya nah biasanya ada persaingan pasar," bebernya.
Sementara pedagang telur di Kendari, Lili mengatakan naiknya harga telur ini juga karena tingginya harga yang diberikan dari pemasok.
Kenaikan tersebut juga berdampak pada penjualan yang menurun sebab sepinya peminat telur beras saat ini.
Sehingga ia berharap, pemerintah dan pihak terkait bisa membantu mengatasi hal tersebut.
Agar masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah juga bisa kembali menikmati telur ayam.
"Ini harga sebelumnya berkisar Rp.55 ribu per rak, saat ini mencapai Rp.65 ribu per rak," bebernya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.