BKKBN Sultra

Rakor Satgas Regional, Hasto Wardoyo Tekankan Tujuh Poin Instrumen Percepat Turunkan Stunting

BKKBN menggelar rapat koordinasi Satgas tingkat kabupaten dan kota Regional Tiga Tahun 2023. Berlangsung 9-12 Mei 2023 di Sumatera Barat.

istimewa
Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menekankan tujuh poin penting yang harus dikejar bersama Satgas di seluruh daerah dalam penanganan stunting. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN menggelar rapat koordinasi Satgas tingkat kabupaten dan kota Regional Tiga Tahun 2023.

Berlangsung 9-12 Mei 2023 di Sumatera Barat. Rakor bertujuan menguatkan peran Satgas dalam percepatan penurunan stunting tahun 2023 menuju target 14 persen pada 2024. 

Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menekankan 7 poin penting harus dikejar bersama Satgas di seluruh daerah.

Karena waktu yang sangat terbatas yakni 1,5 tahun lagi dan Satgas juga merupakan ujung tombaknya.

Baca juga: BKKBN Mutakhirkan Data Keluarga Untuk Akurasi Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

“Di daerah ini yang betul-betul bisa secara hands on menyentuh kepada permasalahan dan menjadikan solusi utamanya dengan kata lain sebagai ujung tombaknya,” kata Hasto saat memberikan sambutannya pada acara pembukaan kegiatan, melalui daring Rabu (10/5/2023).

Hasto menjelaskan tujuh poin utama yang menjadi sumber-sumber yang bisa mempercepat penurunan stunting.

Pertama data penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi baduta dan balita di Posyandu, serta data calon pengantin pada aplikasi ELSIMIL.

Dikatakannya Satgas wajib mengetahui data-data tersebut, secara realtime dan tidak menggunakan data yang lama sebagai upaya untuk mendapatkan data yang akurat dan kredibel.

“Ini saya titip pada tim percepatan penurunan stunting, dinas kesehatan, dinas KB, teman teman satgas titip tentang ini. Tadi yang pertama adalah data, yang kedua pendampingan intensif, kemudian yang ketiga adalah bagaimana PMT-nya (Pemberian Makanan Tambahan),” ungkap Hasto.  

Baca juga: Bangun Wilayah Bebas dari Korupsi, BKKBN Perkuat Zona Integritas di Seluruh Indonesia

Terkait PMT, Hasto mengungkapkan sumber daya harus diawasi Satgas dalam pelaksanaannya dan dipastikan benar-benar tersampaikan tepat sasaran yaitu yang berasal dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas, dari dana desa, PKH ( Program Keluarga Harapan ), dan pemberian BAAS atau Bapak Asuh Anak Stunting

Poin keempat yaitu bisa menggerakkan seluruh pihak atau konvergensi semua dinas yang berkontribusi seperti Dinas PU, Dinas Pangan atau pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas KB dan lainnya untuk bergerak bersama.

Karena katanya, stunting menjadi salah satu indikator penilaian reformasi birokrasi suatu daerah dan bagian evaluasi untuk mendapatkan Piala Adipura selain kemiskinan ekstrim dan inflasi.

Kemudian yang kelima adalah mini lokakarya tentang stunting di kecamatan dan keenam pentingnya pelaksanaan audit kasus stunting. Terakhir yaitu penggerakan BAAS tadi.

“Yang terakhir yang ketujuh adalah bagaimana menggerakan bapak asuh anak stunting tadi, ini penting sekali karena gotong royong jni menjadi kekuatan yang cukup besar. inilah bapak ibu sekalian saya berharap dengan kegiatan secara pentahelix."

"Semua dikeroyok secara bersama-sama dan memanfaatkan rakor-rakor seperti ini menjadi suatu momentum untuk ngecek yang tujuh hal tadi.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved