Berita Buton Utara
Komisioner Komnas HAM Pilu Lihat Jalan Rusak di Buton Utara Saat Kunjungan: Padahal Penghasil Aspal
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM, Anis Hidayah membagikan momen kondisi jalan rusak di daerah Sulawesi Tenggara.
Penulis: Laode Ari | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA,COM,KENDARI- Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komisioner Komnas HAM, Anis Hidayah membagikan momen kondisi jalan rusak di daerah Sulawesi Tenggara.
Moment tersebut diabadikan melalui foto, saat Anis Hidayah bersama rekannya melakukan perjalanan dari Kota Baubau menuju Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara pada 16 Mei 2023 lalu.
Anis bersama tim Komnas HAM berkunjung Kota Baubau dan Butur untuk memantau penangan kasus tindak pidana kekerasan seksual yang terjadi di dua daerah tersebut.
Selama perjalan dari Kota Baubau sampai Buton Utara, Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Komnas HAM RI tersebut banyak memotret kondisi jalan yang rusak parah saat dilalui kendaraan.
Foto kondisi jalan rusak dan momen perjalan itu kemudian diposting ke akun media sosial facebook pribadinya @Anis Hidayah pada Jumat (19/5/2023).
Anis Hidayah mengatakan dirinya bersama tim dari Komnas HAM berada di Baubau dan Butur selama lima hari.
"Iya, kami di Baubau 3 hari, kalau Butur dua hari," ucapnya saat dikonfirmasi via peasan WhatsApp, Sabtu (20/5/2023).
Baca juga: OPINI: Ironi Jalan Rusak di Daerah Penghasil Aspal Terbesar
Komiisoner Komnas HAM itu juga menuliskan artikel tentang kondisi dan tantangan melalui jalan rusak menuju daerah Buton Utara.
"Pada tanggal 16 Mei 2023, saya bersama tim Komnas HAM melakukan pemantauan kasus TPKS ( tindak pidana kekerasan seksual) di kabupaten Buton Utara ( Butor) Provinsi Sulawesi Tenggara," tulisnya dikutip TribunnewsSultra.com.
Dalam artikel itu, Anis menyebut kondisi infrastruktur jalan yang rusak ironinya karena berada di daerah penghasil aspal terbesar di Indonesia bahkan dunia.
Hal itu karena dari foto yang bagikan dilaman facebook tersebut menunjukan kondisi jalan rusak berlubang dan hanya beberapa kilometer yang beraspal.
Anis mengatakan perjalanan melalui jalur darat dari Kota Baubau menuju Butur, mereka tempuh selama 9 jam.
"Kami menuju kabupaten Buton Utara melalui darat dari kota Bau-bau, karena kami juga memantau kasus di kota itu. Jarak dari Bau-Bau ke Buton Utara sekitar 150 KM. Dengan kecepatan biasa, kira-kira bisa ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam," tulisnya.
"Jam tiga sore kami berangkat dari Bau-Bau dan hampir jam 9 malam kami baru sampai Buton Utara. Kenapa perjalanan begitu lama?," ujarnya.
Selama perjalanan itu, Anis mencerikan kondisi jalan rusak di sejumlah tempat yang dilalui kendaraan menuju Kabupaten Buton Utara.
Bahkan kata dia, jalan rusak di daerah tersebut seperti di wilayah Kecamatan Kamboa dan Kulisusu Barat sama dengan kondisi di Lampung yang sempat viral di media sosial.
"Di Desa Bubu, Bubu Barat kecamatan Kambowa hanya sedikit jalan yang mulus, selebihnya rusak parah, lubang-lubang besar seperti jalan di Lampung yang sempat viral beberapa waktu yang lalu.
"Di Lambale Kalisusu Barat dan beberapa daerah di Kalisusu hampir sepanjang 30 KM juga rusak parah. Di beberapa kecamatan lain, ada sekitar 10 KM, 5 KM, 1 KM yang juga lubang-lubang lebar menganga. Dari 6 jam perjalanan, mungkin hanya 1,5 jam kami melalui di jalan mulus, selebihnya 4,5 jam melewati jalan rusak. Apalagi saat malam, gelap gulita," ungkapnya.
Anis menuturkan selama perjalan itu tak banyak kendaraan lain yang dtemui, kemungkinan karena kondisi jalan rusak parah.
Begitupula dengan perumahan warga yang tidak banyak ditemui karena wilayah Buton Utara masih banyak hutan dan perkebunan.
Baca juga: Senyum Presiden Jokowi Lihat Jalan Rusak di Lampung, Tatap Lobang Genang Air Saat Mobilnya Melintas
Tak hanya kondisi jalan rusak, akses jaringan telekomunikasi juga menjadi kendala komisioner Komnas HAM bersama tim menuju Ereke, ibukota Kabupaten Buton Utara.
"Sepanjang perjalanan ketika mulai memasuki Buton Utara, signal HP juga hilang untuk semua provider telekomunikasi. Signal baru muncul saat memasuki Ereke, ibu kota Buton Utara," ucapnya.

Dirinya berharap kondisi jalan rusak segera menjadi perhatian khusus pemerintah setempat. Karena akses jalan yang bagus bisa menjamin pemehuhan kebutusan dan kesejahteraan masyarakat.
"Semoga jalan bisa segera diperbaiki," tutur Anis Hidayah. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.