OPINI
60 Tahun Jenderal Doni Monardo, Sosok Panglima Bencana hingga Bapak Reklamasi
Hujan ucapan doa mengguyur Doni Monardo pagi ini, 10 Mei 2023. Ini hari ulang tahunnya yang ke-60.
Di luar tiga judul buku di atas, saat ini juga tengah disusun buku ke-4 yang berjudul “Pelangi Doni Monardo”.
Buku setebal kurang lebih 400 halaman itu disusun Egy Massadiah dan Roso Daras.
Isinya, warna-warni bak belangi.
Meski begitu, sebagian besar berisi kegiatan Doni Monardo menjaga alam, setelah pensiun.
Semua buku Doni Monardo menyajikan banyak kisah menarik.
Termasuk kebiasaan Doni melakukan berbagai terobosan dan perubahan.
Contoh kecil, para pengungsi lazimnya kerap makan ala kadarnya. Namanya juga di pengungsian.
Tapi tidak untuk Doni. Ketika gempa melanda Mamuju Sulawesi Barat Januari 2021, Doni mendatangkan khusus pasukan pemasak spesialis masakan Padang.
Jadilah para relawan, petugas serta pengungsi lahap dan senang.
Setidaknya bisa mengurangi beban derita yang tengah dialaminya.
Contoh itu ada pada kisah Joni Azro yang menyajikan sekitar 10 ribu bungkus makanan setiap hari.
Baca juga: OPINI: The Untold Story Labengki
Semua itu dikisahkan tuntas dalam buku "Satu Komando"
Belum lagi kisah spesial, bagaimana ia mengembangbiakkan pohon beringin khusus yang tumbuh di Istana Presiden.
Doni melihat, beringin istana tidak sama dengan kebanyakan pohon beringin di tempat lain.
Ia pun menugaskan Yon Kawal Paspampres yang berjaga di sana, untuk tidak lupa mengumpulkan bini-biji pohon beringin yang jatuh, lalu menyerahkan kepada Doni untuk disemai.
Jadilah, kini di sejumlah kebun bibit yang ia kelola, berkembang bibit-bibit beringin istana.
Nah, bibit beringin istana termasuk yang disumbangkan untuk IKN.
Suatu hari Doni pernah berkata, “Jadi nanti yang pindah tidak hanya istananya, tetapi pohon beringinnya pun ikut pindah.”
“Bapak Reklamasi”
Doni Monardo adalah tipikal pekerja. Bahkan pekerja yang sangat keras. Utamanya reklamasi lahan bekas tambang. Ia tidak saja dijuluki "Jenderal Pohon", tetapi juga "bapak reklamasi lahan bekas tambang".
Ini erat kaitannya dengan tugasnya pasca pensiun sebagai militer. Ia sebagai Komisaris Utama MIND ID.
Sebuah konsorsium perusahaan (BUMN) tambang: PT Inalum, PT Timah, PT Antam, PT Freeport, PT Bukit Asam, PT Vale Indonesia.
Lahan-lahan bekas tambang, menjadi fokus Doni Monardo untuk direklamasi.
Tujuannya menjadikan kembali menjadi hutan (produktif).
Juga menjadi taman kota, bahkan tidak sedikit yang menjadi lokasi penanaman pohon-pohon langka (terancam punah) di Indonesia, seperti ebony, gaharu, biti, dan lain-lain.
Sebagai komisaris utama perusahaan tambang, ke mana pun ia melakukan kunjungan kerja, fokus adalah menuju lokasi bekas tambang.
Tak peduli siang, malam, hujan, atau cerah.
Pernah terjadi, Juli 2022 ia mengunjungi lokasi tambang di Maluku Utara.
Karena cuaca, helikopter menunda penerbangan hingga otoritas bandara mengizinkan.
Tak pelak, tiba di lokasi tambang matahari sudah terbenam.
Rombongan yang menyertai berpikir, kunjungan akan ditunda besok. Tidak.
Malam usai makan, Doni langsung meninjau lokasi bekas tambang.
Mau-tak-mau, para pekerja tambang kalang-kabut menyiapkan instrument penerangan.
Tidak mudah. Karena memang tidak direncanakan.
Apa yang terjadi? Tiba di base-ops, Doni Monardo bercerita sambil tersenyum ihwal hasil kunjungannya.
“Saya mendengar suara kodok. Kodok ngorek. Itu indikasi lingkungan baik. Jika bekas tambang itu rusak, mengandung bahan beracun, dan gersang, tidak mungkin akan hidup kodok atau ular,” kata Doni.
Peserta rombongan hanya melongo, lalu mengangguk-angguk mendengar penjelasan Doni.
Sudahlah. Masih berderet-deret cerita-cerita menarik yang mengaitkan nama Doni Monardo dengan dunianya.
Dunia yang semakin hari semakin banyak bersinggungan dengan orang-orang atau komunitas-komunitas baru.
Itulah yang membuat ulang tahun hari ini ia kebanjiran ucapan selamat.
Waktu merambat siang. Doa syukur hari jadi usai.
Doni kembali beraktivitas.
Ada zoom meeting untuk kegiatan bakti sosial PPAD di Papua Juni mendatang.
Begitulah, meski sudah purnawirawan, Doni nyaris tanpa jeda.
Tanpa spasi. Rentetan aktivitasnya terus menerus.
Tapi ingat, wajib ada jeda dan spasi.
Betapa pun, kesehatan adalah yang utama, jenderal….
Peduli alam, juga peduli kesehatan fisik. Sehat selalu. Komando!!!(*)
(Egy dan Roso)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.