Wisata Sulawesi Tenggara
Cegah Kepunahan Penyu di Pantai Koguna Buton Sultra, Dispar Sulawesi Tenggara Ajak Adopsi Tukik
Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara mengajak masyarakat melestarikan keberadaan penyu di Pantai Koguna, Desa Mopaano, Kecamatan Lasalimu, Buton.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara (Dispar Sultra) mengajak masyarakat melestarikan keberadaan penyu di Pantai Koguna, Desa Mopaano, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili mengatakan pelestarian penyu dilakukan melalui program adopsi anak penyu atau tukik.
Kemudian nantinya tukik tersebut dilepasliarkan secara langsung ke tengah laut, tidak dipelihara di rumah.
"Kita akan melakukan program adopsi tukik yang berada di Pantai Koguna, tetapi adopsi tersebut bukan untuk dipelihara di rumah, tapi akan dilepas ke alam bebas," kata Belli kepada TribunnewsSultra, Selasa (9/5/2023).
Lanjutnya, program adopsi tukik ini sebagai wujud tindak lanjut dari aksi salah satu warga di sekitar Pantai Koguna yang sukarela dan swadaya memelihara tukik secara mandiri.
Baca juga: BKSDA Sultra Lepas 8 Penyu di Pantai Nirwana Baubau, Peringati Hari Konservasi Alam Nasional 2022
Mereka peduli terhadap telur-telur penyu yang dimakan oleh predator seperti biawak dan sebagian masyarakat yang memanfaatkan telur penyu tersebut untuk diperjualbelikan.
Jika dibiarkan terus menerus akan terjadi kepunahan penyu dan beberapa tahun ke depan anak cucu tidak akan melihat penyu lagi.
Selain untuk melindungi keberadaan penyu di Pantai Koguna, program adopsi tukik berpotensi sebagai destinasi wisata baru di Kepulauan Buton.
Karena masyarakat atau wisatawan Pantai Koguna yang ingin adopsi tukik nantinya akan mengeluarkan anggaran yang tidak terlalu besar, sebagai wujud kontribusi dalam pelestarian penyu.
Untuk diketahui Pantai Koguna juga terhubung dengan sebuah Laguna yang didiami habitat udang merah yang hanya ditemukan di Perairan Kepulauan Buton dan Wakatobi
Baca juga: Presiden Jokowi ‘Nyeker’ hingga Gulung Celana Saat Lepas Tukik Penyu di Wakatobi Sulawesi Tenggara
Selain itu, di kawasan Laguna terdapat sebuah batu terbelah, di mana di dalamnya terdapat sungai payau yang dapat digunakan untuk bermain kano. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.