Soal Pernikahan Dini di Kendari Sulawesi Tenggara, Direktur RPS Sebut Perempuan Paling Dirugikan

Hal itu ditinjau dari segi kesehatan dan kematangan dalam menjalani rumah tangga.

Kerentanan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, dan potensi kematian ibu dan bayi akibat usia kehamilan yang tidak matang.

Selain itu, sebagai warga negara, hak perempuan rentan tidak terpenuhi.

Hal itu berupa mendapat pendidikan, jaminan sosial, kesehatan, dan banyak hak lainnya akibat melakukan pernikahan dini.

Sebab, beban ganda otomatis akan dilakukan bagi perempuan, terlebih di usia yang dikategorikan belum matang.

"Risiko yang dialami perempuan itu sangat tinggi sekali," jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)