Kebakaran Rumah di Poasia Kendari

Kebakaran Tiga Rumah di Kendari Sultra Diduga Karena Korsleting Listrik, Kerugian Ditaksir Rp15 Juta

Sebanyak tiga rumah warga yang terbakar di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara diduga karena korsleting listrik.

|
Istimewa
Sebanyak tiga rumah warga yang terbakar di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga karena korsleting listrik. Dugaan tersebut muncul lantaran saat kejadian kebakaran pada Minggu (23/4/2023) siang, keadaan rumah sedang kosong. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak tiga rumah warga yang terbakar di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga karena korsleting listrik.

Dugaan tersebut muncul lantaran saat kejadian kebakaran pada Minggu (23/4/2023) siang, keadaan rumah sedang kosong.

"Benar tidak ada orang di rumah? Kemungkinan itu karena korsleting listrik. Tapi kami akan telusuri lagi terkait penyebabnya," ujar salah satu pihak kepolisian kepada pemilik rumah yang terbakar usai pemadaman.

Tiga petak rumah kayu yang berada persis di belakang Rumah Toko (Ruko) Selatan Jaya, Lorong Kelapa, Jalan Bunggasi itu diperkirakan terbakar sekira hampir pukul 14.00 Wita.

Bahkan ada dua mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api di rumah tersebut.

Baca juga: Kronologi Kebakaran 3 Rumah Warga di Poasia Kendari Sulawesi Tenggara, Hangus Ditinggal Penghuni

Pihak kepolisian mentaksir kerugian material yang dialami khusus untuk bangunannya saja sekitar Rp15 juta untuk tiga petak rumah kayu tersebut.

"Kira-kira kalau dihitung rupiah ini berapa ruginya, bangunan saja?" tanya pihak kepolisian, saat mengecek lokasi kebakaran yang juga sempat dihadiri langsung oleh Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota (Wakapolresta) Kendari AKBP Saiful Mustafa.

"Buat beli kayunya saja ada Rp5 juta, itu untuk satu lokal saja, dikali tiga lokal," sahut salah satu pemilik rumah, Larufidi.

Larufidi mengaku kerugian Rp15 juta itu hanya perhitungan untuk bangunan. Sementara untuk perabot atau barang lainnya yang ada di dalam rumah, menurutnya kerugian yang dialami lebih dari Rp15 juta.

Pasalnya, barang-barang yang terbakar mulai dari kasur, lemari pakaian dan isinya, tiga unit televisi 29-32 inci, alat-alat tukang, tower air ukuran 1200 liter hingga surat-surat berharga lainnya seperti ijazah ikut terbakar.

Baca juga: Petugas SAR Siaga di Pantai Nirwana Baubau Sulawesi Tenggara, Pantau Wisatawan Libur Lebaran

Tiga petak rumah warga itu milik Larufidi (52) yang bekerja sebagai tukang bangunan, La Hudi (52) sopir angkot dan La Samdia sebagai tukang besi.

Larifudi belum mengetahui akan melakukan apa, setelah kebakaran yang menghanguskan rumahnya dan rekannya tersebut.

Namun, ia mengaku tidak akan membangun kembali rumah di tanah miliki orang lain itu.

"Kami membangun rumah di atas tanah milik orang Buton, saya lupa nama beliau. Kami diizinkan untuk membangun rumah di atas tanahnya dan ketika dia mau pakai tanah ini dia akan menginformasikan untuk kami bongkar, tapi sampai sekarang belum ada informasi, saya sudah tidak punya kontaknya, mungkin sudah ganti nomor," bebernya.

"Ini tempat tinggal rumah hari-hari kita, saya tinggal di sini hampir 10 tahun, kan ada pekerjaan proyek jadi baliknya di sini," kata Larufidi sambil meratapi rumah beserta isinya yang hangus terbakar.  (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved