Ramadhan 2023

Pedagang Pakaian Muslim di Kendari Sulawesi Tenggara Akui Lonjakan Pembeli Jelang Lebaran 2023

Sejumlah pedagang pakaian muslim menjamur di sepanjang Jalan Buburanda, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) atau sekitaran RSUD Abunawas.

Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN
Sejumlah pedagang pakaian muslim menjamur di sepanjang Jalan Buburanda, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) atau sekitaran RSUD Abunawas. Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Senin (17/4/2023) malam, dagangan tersebut berupa baju muslim, peci dengan aneka model, dan beberapa perangkat ibadah muslim lainnya. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sejumlah pedagang pakaian muslim menjamur di sepanjang Jalan Buburanda, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) atau sekitaran RSUD Abunawas.

Dagangan tersebut dijajakan di kedua sisi bahu jalan dengan aneka ragam.

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Senin (17/4/2023) malam, dagangan tersebut berupa baju muslim, peci dengan aneka model, dan beberapa perangkat ibadah muslim lainnya.

Untuk pakaian berupa jubah dan pakaian muslim lainnya dibanderol dengan harga Rp150 ribu - Rp200 ribu.

Sementara untuk peci dibanderol dengan harga kisaran Rp50 ribu.

Baca juga: Warga Padati Pusat Perbelanjaan di Kendari, Mall Mandonga Jadi Pilihan Karena Harga Lebih Terjangkau

Salah seorang pemilik stan dagangan, Junaidi mengaku terjadi lonjakan pembeli menjelang akhir Ramadan 2023.

"Iya, paling banyak dibanding waktu awal Ramadan 2023," ungkapnya, Senin (17/4/2023).

Namun, lonjakan tersebut masih lebih rendah dari tahun lalu.

Salah seorang pemilik stan lainnya, Ramadhan, mengatakan sepanjang Ramadan 2023, terjadi penurunan jumlah pembeli ketimbang 2022 lalu.

"Banyak yang mengeluh, biar penjual petasan juga katanya menurun tahun ini," ujarnya.

Baca juga: Warga Kolaka Sulawesi Tenggara Mulai Berburu Baju Baru dan Kue Lebaran di Pasar Raya Mekongga

Untuk diketahui, para pengunjung tersebut didominasi oleh masyarakat yang berasal dari daerah Nambo hingga Moramo, Kabupaten Konawe Selatan.

Saat ditanya soal perizinan, keduanya mengatakan setiap tahun para pedagang pakaian muslim di area tersebut telah mendapat izin dari pemerintah.

Namun, kata Ramadhan, perizinan tersebut hanya sampai batas H+3 Ramadan saja.

"Musiman kita di sini, selesai bulan puasa nanti dibongkar lagi tendanya," kata Junaidi menanggapi.

Setelah itu, tenda yang sebelumnya telah berdiri harus diratakan kembali.

Baca juga: Antusias Masyarakat Kendari Sulawesi Tenggara Berburu Diskon Pakaian Lebaran di Matahari

"Kalau tidak, Satpol PP yang bongkar," katanya melanjutkan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved