Berita Kendari

Resmikan Gerakan Orang Tua Asuh Percepatan Penurunan Angka Stunting di Kendari, Siapa Saja Terlibat?

Melalui Pemkot Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meresmikan Gerakan Orang Tua Asuh Bebas Stunting, Kamis (13/4/2024).

Amelda Devi Indriyani
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari meresmikan gerakan Orang Tua Asuh Bebas Stunting dalam rangka penurunan angka stunting di Kota Kendari, Kamis (13/4/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemkot Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meresmikan Gerakan Orang Tua Asuh Bebas Stunting.

Aksi ini dalam rangka penurunan angka stunting, di Kota Kendari, Kamis (13/4/2024).

Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan 2022 lalu terjadi penurunan angka stunting di angka 0,4 persen.

Saat ini berada di angka 19,5 persen, tetapi penurunan angka stunting itu masih tetap harus dilaksanakan.

Sehingga Gerakan Orang Tua Asuh ini merupakan salah satu terobosan inovasi, pemerintah kota dalam rangka menurunkan angka stunting.

Baca juga: Bawaslu Kendari Sultra Ingatkan Partai Politik hingga Bacaleg Tak Pasang Baliho di Tempat Ibadah

Di mana tidak hanya unsur OPD atau pejabat di lingkungan pemerintah kota yang terlibat.

Tapi juga melibatkan elemen lain seperti Baznas, Kementerian Agama, pimpinan dan anggota DPRD dan berbagai lembaga lainnya termasuk Forkopimda.

"Kemudian berdasarkan SK Walikota ada pembagian untuk mengampu 2 atau 3 anak atau warga yang beresiko stunting," kata Asmawa.

Peran Orang Tua Asuh ini tidak hanya memberikan bantuan, melainkan hal lebih penting adalah memberikan edukasi, pendampingan kepada anak stunting atau keluarga beresiko stunting.

Sehingga pola hidup sehat dengan gizi yang cukup bisa diterapkan di masyarakat.

Baca juga: DPD PKS Kota Kendari Sulawesi Tenggara Berbagi 1000 Takjil Buka Puasa ke Pengendara dan Warga

"Setelah disosialisasikan Alhamdulillah mendapat respon positif dari semua pihak yang terlibat. Kita lihat hari ini secara bersama-sama bukan hanya pemerintah kota."

"Jadi ini dana non APBD ini murni dari pihak-pihak yang ingin berpartisipasi mengampu baik itu ibu hamil bayi dibawah 2 tahun (baduta) atau bayi di bawah 5 tahun (balita) untuk dilakukan pendampingan," jelasnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kendari, Jahuddin mengatakan gerakan Orang Tua Asuh ini bersifat Sukarela.

Hingga saat ini, sudah ada 212 yang terdaftar dalam gerakan Orang Tua Asuh, di dalamnya tidak hanya dari lingkungan Pemkot Kendari.

Tetapi dari komunitas dan organisasi lainnya yang berkeinginan membantu percepatan penurunan stunting di Kota Kendari.

"Kita berinfak menyumbang, jadi pribadi bukan karena anggaran pemerintah, ini betul-betul pribadi dari masing-masing individu yang dikeluarkan untuk membantu sesama," tegasnya.

Baca juga: Momen Pj Bupati Bombana Burhanuddin Bisik Mendagri Tito Saat Rakornas di Kendari, Tolak Diwawancara

"Tadi ada lagi dari komunitas oase dan purna baru saja melaporkan ke saya meminta 4 lagi sasaran dan ini secara terus-menerus masyarakat bergerak,

Saat meluncurkan gerakan Orang Tua Asuh ini, Pemkot Kendari juga menyalurkan bantuan kepada anak stunting, keluarga atau ibu hamil dan ibu menyusui beresiko stunting dan fakir miskin.

Bantuan yang diberikan berupa sembako, untuk 105 batuta ada susu Lactogen sesuai  rekomendasi teman-teman kesehatan, beras provit dan telur.

Kemudian kepada 230 ibu hamil berupa telur, beras, minyak.

Selain itu ada pula Pendistribusian program Ramadhan 1444 Hijriyah dari Baznas Kota Kendari berupa santunan sebesar Rp60 juta kepada fakir miskin sebanyak 200 kepala keluarga se Kota Kendari. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved