Keputihan Bisa Membatalkan Puasa Ramadan? Begini Penjelasan dan Penyebabnya
Keputihan pada umumnya tak membatalkan puasa yang ditunaikan pada bulan suci Ramadan. Tetapi bisa tak sah apabila kondisinya cukup parah.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Umumnya, keputihan terjadi saat keluarnya cairan atau lendir dari vagina dan leher rahim.
Dalam kondisi ini, bagaimana hukumnya apabila orang sedang menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadan?
Apakah keputihan bisa membatalkan puasa atau tidak?
Cairan atau lendir yang keluar akibat keputihan dikeluarkan secara alami oleh tubuh yang menjaga vagina tetap bersih dan lembab, serta melindunginya dari infeksi.
Tak hanya terjadi pada wanita dewasa, remaja perempuan juga mengalaminya.
Melansir GridFame.id, keputihan tak membatalkan puasa.
Keputihan merupakan kondisi yang umum terjadi pada wanita.
Baca juga: Doa Puasa Hari ke-10 dan 11 Ramadan, Meminta Ridha dan Pertolongan Allah SWT
Kondisi ini tak dianggap sebagai salah satu dari alasan yang membatalkan puasa menurut ajaran Islam.
Namun, jika keputihan tersebut disertai dengan keluarnya darah dari organ intim wanita karena haid atau nifas, maka puasa menjadi tidak sah.
Wanita yang mengalami masalah tersebut harus melakukan diqadha puasa (dilaksanakan kembali) setelah masa haid atau nifas selesai.
Selain itu, jika keputihan tersebut disertai dengan mual, muntah, atau keluarnya cairan dari vagina yang berbau busuk atau tak normal, maka ada kemungkinan kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan dan kebersihan tubuh.
Oleh karena itu, sehingga perlu diobati agar tak mengganggu ibadah puasa.
Jadi, keputihan sendiri tidak membatalkan puasa, namun kondisi tersebut harus tetap dijaga kebersihan dan kesehatannya.
Hal ini bermanfaat agar wanita dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik.
Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.
Puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam.
Puasa hanya dapat dibatalkan oleh beberapa kondisi seperti haid, nifas, sakit yang menyulitkan atau membahayakan kesehatan.
Puasa juga dapat batal karena keadaan terpaksa, misalnya dalam situasi darurat atau ketika ada ancaman nyawa.
Pada beberapa kasus, keputihan yang sangat banyak dan terus-menerus dapat menyebabkan rasa tak nyaman atau gatal-gatal pada organ intim.
Jika kondisi ini mempengaruhi kesehatan atau membuat seseorang sulit berkonsentrasi dalam menjalankan ibadah puasa, maka disarankan untuk mengobati keputihan tersebut.
Baca juga: Hukum Sikat Gigi Saat Puasa Ramadan, Puasa Makruh atau Batal? Ini Penjelasan MUI
Cici-ciri Keputihan Tak Normal
Berikut ciri-ciri keputihan tak normal dan masalah kesehatan yang menyertainya, sebagaimana dikutip dari SerambiNews.com:
· Berwarna cokelat atau terdapat bercak darah
· Berwarna kuning atau menggumpal
· Berwarna kuning atau abu-abu busa dan bau busuk
· Berwarna merah muda
· Berwarna putih, kental, dan seperti keju
· Berwarna putih, keruh, atau kuning dengan bau amis
Penyebabnya
Dari sekian banyak penyebab keputihan tak normal, ternyata ada yang jarang diketahui. Berikut ini penyebabnya dilansir Grid.ID dari Grid Health:
1. Makanan Pedas
Bagipara pecinta makanan pedas harus berhati-hati karena makanan pedas juga diketahui memicu keputihan, untuk menetraslisir keputihan kita bisa minum banyak air putih.
2. Mentimun
Timun merupakan salah satu buah yang kaya akan vitamin A, B, C, dan juga kaya akan mineral.
Timun sering kali dikaitkan dengan salah satu penyebab keputihan pada wanita.
Keputihan adalah keluarnya cairan tubuh dari organ intim wanita.
Kamu mungkin sering mendengar saran sebaiknya hindari konsumsi mentimun, hal ini karena dalam mentimun terkandung zat dan senyawa tertentu yang bisa meningkatkan produksi estrogen pada wanita.
Semakin banyak hormon ini diproduksi, semakin banyak lendir yang keluar dari organ intim wanita.
Baca juga: Hukum Menonton Film Dewasa Saat Ramadan, Puasa Tidak Diterima 40 Hari? Berikut Penjelasannya
3. Telur
Telur adalah makanan yang dikenal kaya akan protein dan kalori.
Namun bila dikonsumsi berlebihan, terutama oleh wanita, kedua zat tersebut bisa menyebabkan keputihan.
Pakar kesehatan menganjurkan agar batas maksimal konsumsi telur harian antara 3-4 butir.
4. Makanan Yang Mengandung Banyak Gula
Makanan selanjutnya ialah yang mengandung banyak gula, seperti permen, donat dan lainnya yang bisa menyebabkan keputihan.
5. Makanan Mengandung Ragi
Makanan yang mengandung ragi pasti telah melewati tahap fermentasi, dan pada tahap ini bakteri fermentasi biasanya digunakan.
Bakteri ini bisa memicu keputihan hingga batas konsumsi makanan yang mengandung ragi.
6. Buah-buahan Tertentu
Dikatakan juga oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Budi Iman Santoso, SpOG (K), terdapat tiga buah yang menyebabkan keputihan jika dikonsumsi berlebihan, yakni nanas, bengkoang, dan mentimun.
"Jika makanan ini dikonsumsi tidak berlebihan dan makan makanan dengan menu seimbang, tentunya tak lantas menyebabkan keputihan. Bukan berarti jenis makanan ini tak boleh dikonsumsi," kata dr Budi, di sela kegiatan Healthy Chit Chat dari Pfizer Woman Care di Jakarta, Sabtu (21/8/2010) lalu.
Mengurangi makanan yang memicu risiko keputihan menjadi salah satu cara mencegah penyebaran jamur di organ intim wanita.
Cara lain yang bisa dilakukan wanita tentunya adalah dengan menjaga kebersihan tubuh terutama organ intim.
"Seringkali kulit pada lipatan paha berbeda warna, karena basah, tertutup dan tidak pernah dibersihkan dengan baik, selain juga karena menggunakan pampers atau panty liner. Hal ini mendorong timbulnya jamur," papar dr Budi.
Bila kondisi keputihan kamu cukup parah, segera konsultasikan dengan dokter, ya. (*/TribunnewsSultra.com)
Doa Puasa Hari ke-10 dan 11 Ramadan, Meminta Ridha dan Pertolongan Allah SWT |
![]() |
---|
Hukum Sikat Gigi Saat Puasa Ramadan, Puasa Makruh atau Batal? Ini Penjelasan MUI |
![]() |
---|
Hukum Menonton Film Dewasa Saat Ramadan, Puasa Tidak Diterima 40 Hari? Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Menangis Bisa Membatalkan Puasa Ramadan? Simak Hukum dan Penjelasannya |
![]() |
---|
Puasa Ramadan Tetap Sah? Hukum Mandi Wajib Bagi Wanita Sesudah Haid, Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.