BKKBN Sultra
TNI AU Canangkan Program Pencegahan Stunting Nasional di NTT, Teruskan Kampanye Tanam Pohon Kelor
KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan seluruh prajurit TNI AU wajib mendukung program percepatan penurunan stunting dan pembangunan di NTT.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KUPANG - Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) menggelar Pencanangan Pencegahan Stunting Nasional 2023 yang dipusatkan di Gedung Aula Bandara El Tari, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (20/3/2023).
Pencanangan Progam Pencegahan Stunting Nasional TNI AU 2023 ditandai pemukulan gong oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo, dan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilo Laiskodat.
Dalam arahannya, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan seluruh jajaran prajurit TNI AU wajib mendukung program percepatan penurunan stunting dan pembangunan di Nusa Tenggara Timur.
Marsekal TNI Fadjar mengatakn pemilihan Kota Kupang dalam rangka mendukung program pencegahan stunting dan mendukung program pembangunan di daerah.
“Hampir sebagian besar pejabat di Mabes AU, saat ini ke Nusa Tenggara Timur. Jadi Mabes (TNI AU) hampir kosong," ujarnya.
"Hal ini menunjukkan jajaran TNI AU sangat excited (program pencegahan stunting). Kami berharap dengan program ini, bisa memberi sesuatu dampak kepada daerah,” kata Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Selanjutnya, Fadjar mengatakan pihaknya akan meneruskan kampanye penanaman dan pemanfaatan pohon kelor sebagai sumber bahan pangan dan juga sebagai upaya pencegahan stunting.
Baca juga: Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Resmikan Klinik Fertilitas Pertama Dibangun di Biak Provinsi Papua
TNI AU juga akan meningkatkan peralatan di fasilitas-fasilitas kesehatan di lingkungan TNI AU.
“Lanud (Pangkalan Udara TNI AU) akan diwajibkan untuk menanami pohon kelor. Selain itu, kami juga akan meng-up grade (meningkatkan) fasilitas kesehatan TNI AU karena anak-anak dari anggota TNI AU adalah masa depan kita bersama,” kata Fadjar.
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo dalam sambutannya mengatakan perlunya menata mindset atau pola pikir masyarakat dalam mengonsumsi nutrisi dan gizi.
Hasto Wardoyo menyebutkan daun kelor bisa menjadi sumber nutrisi dan protein yang baik, terutama bagi ibu-ibu hamil dan menyusui, sehingga anaknya tidak stunting.
Hasto menyebutkan, stunting disebabkan oleh tiga hal. Kata dia, pertama, karena suboptimal nutritional atau kekurangan nutrisi.
Kedua, suboptimal health, yakni karena sakit maka balita itu menjadi kekurangan gizi. Ketiga, suboptimal parenting yang berkaitan dengan pola pengasuhan dan pemberian asupan makanan kepada balita.
“Ibu hamil kalau makan daun kelor, bisa tercukupi kebutuhan nutrisi dan kalsiumnya. Sudah dicoba. Ibu-ibu yang mengonsumsi daun kelor selama tiga bulan menjadi tidak anemia," ujarnya.

"Mari kita mengkampanyekan pemanfaatan produk-produk (pangan) lokal. Melalui pangan lokal ini mari kita tingkatkan IQ anak-anak untuk masa depan Indonesia,” kata Hasto Wardoyo.
TNI AU
percepatan
pencegahan
stunting
NTT
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo
dr Hasto Wardoyo
Viktor Bungtilo Laiskodat
BKKBN
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Kolaborasi BKKBN Capai Misi Turunkan Angka Stunting Indonesia |
![]() |
---|
Pelatihan Tim Pendamping Keluarga, BKKBN Tekankan Calon Pengantin Harus Sehat Agar Bayi Tak Stunting |
![]() |
---|
BKKBN Sulawesi Tenggara Rapat Audiensi dan Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Konawe Utara |
![]() |
---|
Kepala BKKBN Pusat Jelaskan 4 Hal Penting Elsimil, Dikhususkan Calon Pengantin Untuk Cegah Stunting |
![]() |
---|
Susun Strategi Penurunan Angka Stunting 2023 di Sulawesi Tenggara, BKKBN Kampanye Bersama Mitra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.