Berita Sulawesi Tenggara
UPDATE Peringatan Cuaca Ekstrem BMKG Sultra, Kecepatan Angin di Wilayah Sulawesi Tenggara
Berikut peringatan dini cuaca buruk dari BMKG Sultra. Diperkirakan kecepatan angin di Sulawesi Tenggara mencapai 15 knot.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Bencana angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu sore (06/03/2023), bikin panik.
Bagaimana tidak, cuaca ekstrem tersebut merusak 212 rumah penduduk. Bahkan menelan korban jiwa.
Dilaporkan bahwa sorang nenek di Kota Kendari dan pemuda di Konawe Selatan tewas akibatnya.
Nenek meninggal dunia karena tertimpa pohon tumbang, sedangkan pemuda tersambar petir.
Setelah bencana Hidrometeorologi yang berlangsung dalam waktu beberapa jam tersebut, pasokan listrik mayoritas warga terputus.
Listrik putus karena banyaknya pohon tumbang yang merusak sarana yang dibangun PLN di jalan raya.
Bencana Hidrometeorologi pada hari minggu benar-benar bikin khawatir dan patut diwaspadai sususlannya.
Baca juga: 212 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang dan Tertimpa Pohon Tumbang di Kendari Sulawesi Tenggara
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk masih akan melanda Sulawesi Tenggara selama sepakan ini.
Dalam rilisnya terbarunya BMK menjelaskan, masih ada potensi terjadinya bencana Hidrometeorologi.
Bencana ini berupa tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, guntur, pohon tumbang, dan jalan licin.
"BMKG Sulawesi Tenggara mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Khususnya akan dampak dari cura hujan tinggi yang dapat memicu bencana Hidrometeorologi," bunyi peringatan dini cuaca buruk dari BMKG Sultra, sebagaimana dalam rilis yang terbit pada Senin sore (06/03/2023).
Dalam rilis tersebut diuraikan bahwa kecepatan angin laut dari Barat Daya hingga Barat Laut memasuki Laut Banda Timur Sulawesi >15 Konts.
"Berdasarkan pantauan pergerakan angin atau steamlinenya terpantau pergerakan angin dari Barat Daya hingga Barat Laut memasuki Laut Banda Timur Sulawesi, Perairan Wakatobi dan Perairan Baubau, dengan kecepatan angin >15 Knots," bunyi penjelasan rilis BMKG Sultra.
Anomali suhu muka laut di perairan sekitar wilayah Sulawesi Tenggara yang dapat meningkatkan penguapan (penambahan massa uap air), massa udara basah, lapisan rendah dan Indeks labilitas sedang hingga kuat skala lokal terkonsentrasi di wilayah Sulawesi Tenggara.
Faktor-faktor tersebut yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Sulawesi Tenggara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.