BKKBN Sultra

BKKBN Bahas Isu Kekerasan Berbasis Gender dan Pemberdayaan Pemuda di Pertemuan Parlemen Asia-Arab

BKKBN menyatakan dukungan terselenggaranya acara konferensi internasional tentang kependudukan dan pembangunan.

Istimewa
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan dukungan terselenggaranya acara konferensi internasional tentang kependudukan dan pembangunan melalui Forum Parlemen Asia - Arab dalam mengatasi pemberdayaan pemuda dan kekerasan berbasis gender yang dinilai mampu mewujudkan komitmen pembangunan SDGs tentang pendidikan, kependudukan, kesehatan reproduksi dan pemberdayaan pemuda. The Asian Population and Development Association_ (APDA), Forum Of Arab Parliamentarians on Population Development_ (FAPPD), dan Indonesian Forum of Parliamentary on Population and Development (IFPPD), bekerja sama dengan United Nation Population Fund (UNFPA) menyelenggarakan pertemuan Inter-regional bertajuk Pertemuan Parlemen Arab dan Asia untuk Menindaklanjuti Komitmen ICPD25: “Mengatasi Kekerasan Berbasis Gender dan Pemberdayaan Pemuda" pada 1-2 Maret 2023 di Jakarta, Indonesia. 

"Tadi saya menyampaikan kepada rekan-rekan dari negara Arab di sini bahwa kita menghadapi tantangan yang sama tapi kita memiliki nilai yang sama. Kita menghadapi tantangan terhadap kekerasan berbasis gender dan tujuannya menghapus kekerasan berbasis gender. Ini adalah pertanda yang sangat baik bahwa kita memiliki kesamaan, kita mengakui bahwa adanya masalah-masalah yang perlu dihadapi bersama dan parlemen adalah sarana paling efisien untuk berbagi praktik terbaik, berbagi pembelajaran, melihat apa yang berhasil dalam kerja-kerja kita agar anggota parlemen di negara lain dapat juga melakukan hal yang serupa," ujar Pierre.

Hon Prof Keizo Takemi, The Asian Population and Development Association menambahkan kekerasan berbasis gender juga meningkat dalam situasi konflik akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan menekankan Universal Health care (UHC) adalah kunci dan menjadi esensial.

"Kekerasan berbasis gender meningkat dalam situasi konflik dan bencana Covid-19 yang berkepanjangan karena tekanan ekonomi dan penutupan sekolah akibat pandemi secara global sekitar satu dari 5 atau 21 persen anak perempuan menikah sebelum usia 18 tahun, perkawinan anak tidak hanya menghilangkan kesempatan pendidikan anak perempuan, tetapi kehamilan dini dan melahirkan anak juga memiliki risiko komplikasi dan kematian yang lebih tinggi, dampak pandemi juga menyebabkan kesenjangan dan ketidaksetaraan yang melebar yang mempengaruhi kelompok yang paling rentan untuk mempersiapkan dan menanggapi risiko kesehatan dan membangun masyarakat yang lebih sehat lebih adil dan lebih sejahtera di mana tidak ada yang tertinggal, mencapai UHC adalah kunci dan esensial," ucap Keizo.

Selanjutnya, BKKBN berharap adanya forum ini dapat menjadi sarana untuk berbagi rekomendasi kebijakan dalam menghadapi masalah bersama-sama.

"Saya berharap forum ini dapat menjadi sarana untuk saling berbagi informasi dan rekomendasi dari para peserta di kawasan negara Asia dan Arab kepada Indonesia untuk menjadi selalu lebih baik ke depannya," tutup Rizal Damanik. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved