Dipukuli Mario Dandy Sampai Koma, David Alami Diffuse Axonal Injury, Apa Itu? Ada Trauma di Kepala
Berikut ini mengenal Diffuse Axonal Injury yang dialami David usai dipukuli Mario Dandy. Kondisi ini membuat David harus dirawat di rumah sakit.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini mengenal Diffuse Axonal Injury yang dialami David usai dipukuli Mario Dandy.
David disebutkan terjadi trauma di kepalanya sampai divonis alami Diffuse Axonal Injury.
Kondisi ini diduga imbas dari penganiayaan yang terjadi padanya.
Ia pun mengalami koma beberapa waktu dan harus dirawat intensif.
Lantas apa itu Diffuse Axonal Injury?
Seperti diketahui, kasus penganiayaan David menyita perhatian publik.
Dalam rekaman video viral yang beredar, diduga David di tendang dan diinjak oleh pelaku.
Baca juga: Bapak Mario Dandy Resmi Dicopot Sri Mulyani, Dampak Kasus Penganiayaan Anak GP Ansor dan Harta 56 M
Ia tergeletak lemah tak berdaya sampai tak bisa melawan.
Selain itu, David juga nampak tak bergerak lagi saat dirinya dipukuli habis-habisan.
Kondisi ini membuat David harus dirawat di rumah sakit.
Ia bahkan sampai koma atau tak sadarkan diri akibat penganiayaan tersebut.
Bahkan sampai saat ini, David belum sadarkan diri.
Dikabarkan David mengalami Diffuse Axonal Injury.
Dilansir dari Tribun Manado, kondisi David, korban penganiayaan pengendara Rubicon yang merupakan anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak Kemenkeu), mulai menunjukkan kemajuan.
Rekan ayah korban sekaligus anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor, Ahmad Taufiq menjelaskan, pemuda berusia 17 tahun ini menunjukkan perkembangan meski belum sadarkan diri.
Anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor sekaligus rekan ayah korban, Ahmad Taufiq menjelaskan, pemuda bernama David (17) ini terkena diffuse axonal injury.
"Menurut Dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Taufiq melanjutkan, kondisi tersebut disebabkan benturan keras seperti kecelakaan motor berkecepatan tinggi dan berakibat pada trauma mendalam di otak.
Korban pun sejak Rabu (22/2/2023) malam telah dipindah ke Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.
Lantas, apa itu Diffuse Axonal Injury yang menimpa David, korban penganiayaan Mario Dandy Satrio (20)?
Mengenal Diffuse Axonal Injury
Baca juga: Nama Sambo Trending Twitter Dihubungkan dengan Kasus Penganiayaan Anak GP Ansor: Skenarionya Mirip
Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, diffuse axonal injury adalah cedera mikroskopis pada sel saraf otak.
Terutama, lanjut Christian, pada salah satu bagian yang disebut akson. Kondisi ini terjadi secara diffuse atau menyeluruh pada sebagian besar jaringan otak.
"Terjadi karena ada trauma atau cedera kepala," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Christian menerangkan, cedera kepala bisa terjadi karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, atau akibat benturan lain pada bagian kepala.
Namun umumnya, diffuse axonal injury atau DIA disebabkan kecelakaan lalu lintas dengan kecepatan tinggi.
Pasien diffuse axonal injury, terang dia, umumnya mengalami gangguan kesadaran bahkan koma.

Hilangnya kesadaran bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, hingga beberapa bulan, tergantung pada tingkat keparahannya.
Menurut Christian, sebagian pasien ada yang berhasil sadar dan sembuh sempurna.
Kendati demikian, sebagian pasien juga mengalami gangguan kognitif maupun neurologis atau kecacatan, meski kondisinya telah membaik.
"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian.
"Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," imbuhnya.
Pengobatan dan terapi
Christian menuturkan, perawatan pasien diffuse axonal injury adalah dengan dukungan atau suportif berupa pemberian oksigen.
"Bahkan jika diperlukan, ventilator atau alat bantu napas terutama untuk pasien koma," kata dia.
Selain itu, perawatan suportif untuk pasien diffuse axonal injury juga mencakup cairan yang cukup, diet atau nutrisi yang optimal, serta pemberian obat-obatan.
Khusus pemberian obat-obatan, antara lain obat anti bengkak untuk otak, serta obat-obatan neuroprotektan untuk melindungi dan membantu pemulihan otak.
Bukan hanya itu, pasien juga perlu mendapatkan penanganan-penanganan penyulit atau penyakit lain yang kemungkinan terjadi pada pasien tirah baring lama, seperti infeksi paru atau luka pada punggung.
"Dan satu lagi yang tak kalah penting adalah rehabilitasi medis atau fisioterapi untuk pemulihan," ungkap Christian.
Pencegahan cedera otak traumatik
Adapun dikutip dari laman Medical News Today, diffuse axonal injury adalah salah satu jenis cedera otak traumatik.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), terdapat beberapa cara untuk mengurangi risiko cedera otak traumatik, yakni:
Menjaga rumah tetap aman dan bebas kekacauan.(*)
(TribunnewsSultra.com/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.