Anak Pejabat Dirjen Pajak Diduga Tak Bayar Pajak dan Pamer Harta, Sri Mulyani Selidiki
Mario Dandi Satriyo yang merupakan anak Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diduga tak taat bayar pajak.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Mario Dandi Satriyo yang merupakan anak Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diduga tak taat bayar pajak.
Mario Dandi adalah anak Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo.
Dia merupakan tersangka kasus penganiayaan yang membuat pemuda bernama David koma di rumah sakit hingga hari ini, Rabu (22/02/2023).
Di luar kontek kasus penganiayaannya, Mario dikenal sebagai pemuda dengan gaya hidup hedon.
Dia kerap memamerkan hartanya, terutama mobil jeep Rubicon dan motor gede Harley Davidson milikinya.
Namun ternyata, menurut Ketua Umum Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo, Mohamad Guntur Romli alias Gus Romli, mobil mewah mario tersebut menggunakan plat palsu.
"Ini mobil yg dipake Mario Dandy waktu menganiaya David, Rubicon dgn plat palsu. Tiba2 mobil yg sdah disita di Polsek Pesanggrahan hilang. Ada intervensi apa?," papar Gus Romli, sebagaimana dikutip dari cuitan Twitternya.
"Setelah diramein, mobil itu ada lagi di Polsek Pesanggrahan, plat palsunya sudah dicopot, diganti yg asli. Kok bisa begitu ya. Siapa sih Mario Dandy, atau siapa sih dia, kok kyak kuat banget," sambungnya.
Baca juga: Sosok Ling Ling Pacar Richard Eliezer, Sudah Tatapkan Hati Menunggu Kekasih Bebas dari Penjara
Baca juga: TERUNGKAP Sosok Korban Penganiayaan Mario Dandy Satriyo Anak Pejabat Pajak yang Suka Pamer Harta
Bukan itu saja, Gus Romli juga mengungkapkan, mobil tersebut juga menunggak pajak.
"Mobil Rubicon yg dipake Mario Dandy pelaku penganiayaan selain pake plat palsu, juga nunggak pajak tahunannya," ungkap Gus Romli.
"Ini gimana pejabat pajak kok ngemplang pajak. Kita2 disuruh taat pajak. Dianya ngemplang gimana nih," lanjutnya.
Tingkah laku anak DJP Kemenkeu tersebut dikecam oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menganggap, hal tersebut bisa memunculkan reputasi negatif.
"Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional," ungkapnya dalam akun Instagram @smindrawati Rabu (22/2/2023).
Melansir Kompas.com, bendahara negara tersebut telah meminta Inspektorat Jenderal Kementerian untuk menyelidiki jajaran yang ditengarai melanggar aturan.
"Kemenkeu terus melakukan tindakan disiplin sesuai aturan ASN (aparatur sipil negara) yang berlaku," tutur Sri dalam akun Instagramnya @smindrawati, dikutip Rabu (22/2/2023).
Kasus Mario Dandi Satriyo ini telah membuka kebenaran harta kekayaan ayahnya, Rafael Alun Trisambodo.
Publik dibuat tercengang dengan catatan kekayaan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II tersebut.
Dari apa yang tertera di LHKPN KPK, total kekayaan Rafael Alun Rp56 miliar pada tahun 2021.
Namun catatan itu cukup mengherankan, karena dia tak memiliki utang tunai.
Dia juga tercatat tak memiliki utang.
Kekayaannya berupa tanah dan bangunan di berbagai daerah.
Dijabarkan bahwa dia memiliki harta bergerak lainnya Rp 420 juta, surat berharga Rp 1,55 miliar, kas dan setara kas Rp 1,34 miliar, hingga harta lainnya Rp 419 juta.
Dalam catatan harta kekayaan itu juga tak dicantumkan mobil Jeep Rubicon dan motor gede Harley Davidson yang kerap dipamerkan anaknya Mario Dandi Satriyo.
Hanya tercatat, dalam LHKPN tersebut bahwa Rafael Alun memiliki dua mobil yaitu Toyota Camry Sedan dan Toyota Kijang.
Baca juga: Mobil Rubicon Mario Dandy Satriyo Tunggak Pajak, Pakai Plat Palsu dan Tak Tercatat di LHKPN KPK
Ini semakin menguatkan dugaan publik bahwa Rafael Alun yang merupakan Pejabat DJP Kemenkeu tak taat membayar pajak.
Publik juga digegerkan dengan harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo yang disebut-sebut super tajir bagi untuk ukuran Pegawai Negeri Sipil.
Lantas publik penasaran, berapa sebenarnya gaji PNS di DJP Kemenkeu.
Publik juga membandingakan ASN yang memiliki tunjangan terbesar tersebut dengan instansi pemerintahan lainnya di Tanah Air.
Melansir Kompas.com, tunjangan paling tinggi PNS Pajak berasal dari tunjangan kinerja atau tukin.
Meski masih di bawah naungan Kemenkeu, tunjangan yang diterima PNS di DJP berbeda dengan kementerian induknya.
Bahkan sempat diwacanakan, jika DJP diusulkan menjadi kementerian terpisah.
Selain itu, DJP juga jadi direktorat dengan jumlah pegawai terbesar dari semua kementerian/lembaga yang ada di Indonesia.
Tukin PNS Pajak diatur dalam Perpres Nomor 37 Tahun 2015.
Di mana tunjangan kinerja tertinggi sebesar Rp 117.375.000 untuk level jabatan PNS paling atas di DJP yaitu pejabat struktural Eselon I dengan peringkat jabatan 27.
Baca juga: Daftar Anak Kepala Daerah, Eks Bupati dan Mantan Gubernur di Sulawesi Tenggara Diisukan Maju Pilkada
Melansir TribunMedan, Rafael Alun Trisambodo sendiri merupakan seorang pejabat eselon II di kantor pajak.
Dia menjabat kepala Bagian Umum Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.
Rafael dilantik oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 24 Agustus 2020 lalu.
Sebelum menjabat sebagai Kepala Bagian Umum DJP Jaksel, Rafael Alun menjabat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan Penagihan Intelijen dan Penyidikan Kanwil DJP Jawa Tengah I.
Selain itu, ayah dari Mario Dandy Satriyo itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak Kanwil DJP Jawa Timur I.
Atas kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya, nama Rafael Alun Trisambodo ramai dicari-cari oleh warganet.
Diketahui bahwa kasus ini terungkap melalui cuitan yang tertulis di akun @LenteraBangsaa_.
Akun itu menjelaskan bahwa aksi penganiayaan itu bermula ketika korban yang sedang bermain di rumah temannya dihubungi oleh mantan pacar.
Saat itu, mantan pacar korban mengaku ingin mengembalikan kartu pelajar milik korban.
Korban kemudian mengirimkan lokasi tempat dia bermain.
Tak lama kemudian, sebuah mobil jeep sudah menunggu di depan rumah teman korban.
"Korban shareloc lokasi dia (rumah temannya), kemudian ada mobil jeep hitam tersebut sudah menunggu didepan (ada 4 orang didalam jeep) dan korban diajak ke sebuah gang kosong," tulis @LenteraBangsaa_.
Saat ini dua pelaku penganiayaan tersebut kini sudah diamankan pihak kepolisian.
"2 orang pelaku yang saat ini berhasil ditangkap dan ditahan di polsek Pesanggrahan Jaksel," lanjut @LenteraBangsaa_.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka serius di bagian wajah sebelah kanan.
Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit (RS) Medika oleh ayah teman korban. Hingga saat ini korban dikabarkan belum sadarkan diri. (*)
(TribunnewsSultra.com/Rinso Mawandili)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.