Berita Manado
Tega-teganya Ayah Bunuh Anak Bayinya Gegara Game Mobile Legends di Manado, Sosok Pelaku Pembunuhan
Tega-teganya sang ayah bunuh anak bayinya gegara game Mobile Legends di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sosok pelaku pembunuhan anak.
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
Penyebab Gegara Game Mobile Legends
Atas informasi tersebut, penyidik mendatangi RS Bhayangkara Manado untuk mengetahui kondisi korban.
Penyidik kemudian meminta untuk dilakukan autopsi terhadap korban yang meninggal dunia diduga tidak wajar.
Setelah sebelumnya memberikan edukasi kepada pihak orangtua maupun keluarga korban.
Dari hasil autopsi tersebut terungkap terdapat kekerasan benda tumpul di tubuh korban.
Baca juga: Video Viral Siswa SMK Bentak Guru dengan Kata Tolol di Serpong Tangerang Selatan, Kronologi
“Korban (JV) sudah dilakukan otopsi Selasa dini hari di RS Bhayangkara Manado dan sudah ada hasil sementara,” ujar Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast.
“Diduga korban mengalami kekerasan benda tumpul terutama pada bagian kepala dan wajah,” katanya menambahkan.
Kombes Jules pun mengungkap dugaan penyebab ayah aniaya anak bayinya tersebut hingga meninggal dunia.
Kasus penganiayaan anak tersebut dipicu kemarahan pelaku yang terganggu saat asyik bermain game Mobile Legends.
“Pada saat itu pelaku sedang bermain game online di handphone. Lalu korban menangis hingga membuat pelaku merasa terganggu dan emosi,” jelasnya.
Dalam perkembangan terbaru kasus pembunuhan anak di Manado ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (DP3AD) kini mendampingi keluarga korban.
Kadis DP3A Lenda Pelealu mengatakan ibu dari korban begitupun seorang anaknya mendapatkan pendampingan.
Menurutnya, pendampingan tersebut dilakukan sebagai antisipasi dari dampak psikologis yang dialami sang ibu serta kakak JV.
Pihaknya juga akan membantu pengurusan dokumen kependudukan dari kakak JV untuk kepentingan pendampingan tersebut.
Secara terpisah, Kepala DP3AD Sulawesi Utara (Sulut), dr Kartika Devi Tanos, mengecam tindakan kejam sang ayah aniaya anak bayinya yang kini meninggal dunia.
“Sangat tidak manusiawi,” kata dr Kartika yang juga Sekretaris Tim Penggerak atau TP PKK Sulut tersebut.
Ia memastikan DP3AD Sulut juga akan melakukan pendampingan terhadap kasus ini.
Harapannya agar pelaku penganiayaan anak tersebut mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Sitti Nurmalasari, TribunManado.co.id/Indry Panigoro/Ryo_Noor/Arthur_Rompis)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.