Berita Manado

Tega-teganya Ayah Bunuh Anak Bayinya Gegara Game Mobile Legends di Manado, Sosok Pelaku Pembunuhan

Tega-teganya sang ayah bunuh anak bayinya gegara game Mobile Legends di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sosok pelaku pembunuhan anak.

Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
kolase foto Tribun Manado/handover
Tega-teganya sang ayah bunuh anak bayinya gegara game Mobile Legends di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sosok pelaku pembunuhan anak. Kasus seorang anak dibunuh ayah kandungnya gegara merasa terusik saat bermain game online tersebut menggegerkan warga di Provinsi Sulut. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MANADO - Tega-teganya sang ayah bunuh anak bayinya gegara game Mobile Legends di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sosok pelaku pembunuhan anak.

Kasus seorang anak dibunuh ayah kandungnya gegara merasa terusik saat bermain game online tersebut menggegerkan warga di Provinsi Sulut.

Apalagi berdasarkan kronologi kasusnya, peristiwa pembunuhan tersebut diawali penganiayaan anak yang dilakukan oleh ayahnya.

Mirisnya lagi, penyebab sang ayah aniaya anak bayi perempuan tersebut hanya gegara terusik saat bermain game Mobile Legend.

Akibat penganiayaan brutal yang diterimanya dari sang ayah, korban JV yang baru berusia 6 bulan 22 hari tersebut meregang nyawa.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit atau RS Bhayangkara Manado, namun nyawanya tak terselamatkan.

Atas perbuatan tersebut, sang ayah yang tega-teganya menghabisi nyawa anaknya sendiri itupun harus mempertanggungjawabkannya.

Baca juga: Kisah Tragis Pembunuhan Anak di Cimahi, Cara Bejat hingga Motif Ayah Siksa Darah Dagingnya Terkuak

Terduga pelaku pembunuhan anak di Manado itu ditangkap personel Subdit IV Renakta dan Tim Resmob Presisi Ditreskrimum Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) pada Senin (06/02/2023) malam.

Hingga Rabu (08/02/2022), terduga pelaku tersebut masih diamankan di Markas Polda Sulut untuk menjalani pemeriksaan.

Di sisi lainnya, sosok hingga kelakuan bejat pelaku kasus ayah bunuh anak bayi itupun mulai terkuak.

Sosok AB diketahui adalah seorang buruh bangunan.

Warga Kecamatan Wanea, Kota Manado, Provinsi Sulut, itu adalah ayah dari dua orang anak yang salah satunya sudah dihabisinya.

Selain JV bayi berusia 6 bulan yang meninggal dunia, AB juga memiliki seorang anak berusia 2 tahun.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Manado, Lenda Pelealu, mengatakan, kakak dari korban JV bersama ibunya kini mendapatkan pendampingan dari pihak DP3A.

“Kami sudah kunjungi rumahnya kemudian adakan pemeriksaan di kantor,” katanya pada Rabu (8/2/2023).

Sebelumnya, Kepala Bidang atau Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast juga mengungkap perilaku bejat sosok AB.

Diduga sang ayah aniaya anak bayinya sudah berkali-kali sejak korban berusia empat bulan dengan berbagai cara.

Tindakan penganiayaan anak yang dilakukan sang ayah mulai menyulut puntung rokok hingga mengigit perut korban.

“Pelaku sudah diamankan di Mapolda Sulut untuk diperiksa lebih lanjut,” jelas Kombes Jules pada Selasa (7/2/2023).

Kronologi Ayah Bunuh Anak

Kasus pembunuhan anak yang dilakukan ayah kandung itu terjadi di rumah pelaku di kawasan Karombasan, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin (6/2/2023) sekitar pukul 15.00 wita.

Baca juga: Video Kelakuan Ibu Muda Rental PS di Jambi Viral, Aksi Lidah dan Gigit Bibir Ditonton Jutaan Kali

Kronologi ayah bunuh anak tersebut bermula saat pelaku sedang bermain game Mobile Legends di handphone miliknya.

Saat sedang asyik bermain game online tersebut, bayi perempuannya tersebut menangis.

Tangisan korban membuat pelaku merasa terganggu kemudian emosi.

Pelaku kemudian memukul bagian kepala dan bibir korban dengan menggunakan tangan.

Akibat penganiayaan itu, korban selanjutnya dilarikan ke RS Bhayangkara Manado untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun nyawa bayi berusia 6 bulan tersebut tak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan informasi, pelaku diduga sempat mengelabui petugas rumah sakit dengan mengaku anaknya mengalami penyakit jantung.

Tega-teganya sang ayah bunuh anak bayinya gegara game Mobile Legends di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sosok pelaku pembunuhan anak. Kasus seorang anak dibunuh ayah kandungnya gegara merasa terusik saat bermain game online tersebut menggegerkan warga di Provinsi Sulut.
Tega-teganya sang ayah bunuh anak bayinya gegara game Mobile Legends di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sosok pelaku pembunuhan anak. Kasus seorang anak dibunuh ayah kandungnya gegara merasa terusik saat bermain game online tersebut menggegerkan warga di Provinsi Sulut. (kolase foto (handover))

Namun hal tersebut tak langsung dipercayai oleh petugas medis setelah melihat kejanggalan saat melakukan pemeriksaan.

Petugas medis kemudian memberikan informasi atas kecurigaan penyebab kematian korban ke penyidik Subdit Renakta Polda Sulut.

Penyebab Gegara Game Mobile Legends

Atas informasi tersebut, penyidik mendatangi RS Bhayangkara Manado untuk mengetahui kondisi korban.

Penyidik kemudian meminta untuk dilakukan autopsi terhadap korban yang meninggal dunia diduga tidak wajar.

Setelah sebelumnya memberikan edukasi kepada pihak orangtua maupun keluarga korban.

Dari hasil autopsi tersebut terungkap terdapat kekerasan benda tumpul di tubuh korban.

Baca juga: Video Viral Siswa SMK Bentak Guru dengan Kata Tolol di Serpong Tangerang Selatan, Kronologi

“Korban (JV) sudah dilakukan otopsi Selasa dini hari di RS Bhayangkara Manado dan sudah ada hasil sementara,” ujar Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast.

“Diduga korban mengalami kekerasan benda tumpul terutama pada bagian kepala dan wajah,” katanya menambahkan.

Kombes Jules pun mengungkap dugaan penyebab ayah aniaya anak bayinya tersebut hingga meninggal dunia.

Kasus penganiayaan anak tersebut dipicu kemarahan pelaku yang terganggu saat asyik bermain game Mobile Legends.

“Pada saat itu pelaku sedang bermain game online di handphone. Lalu korban menangis hingga membuat pelaku merasa terganggu dan emosi,” jelasnya.

Dalam perkembangan terbaru kasus pembunuhan anak di Manado ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (DP3AD) kini mendampingi keluarga korban.

Kadis DP3A Lenda Pelealu mengatakan ibu dari korban begitupun seorang anaknya mendapatkan pendampingan.

Menurutnya, pendampingan tersebut dilakukan sebagai antisipasi dari dampak psikologis yang dialami sang ibu serta kakak JV.

Pihaknya juga akan membantu pengurusan dokumen kependudukan dari kakak JV untuk kepentingan pendampingan tersebut.

Secara terpisah, Kepala DP3AD Sulawesi Utara (Sulut), dr Kartika Devi Tanos, mengecam tindakan kejam sang ayah aniaya anak bayinya yang kini meninggal dunia.

“Sangat tidak manusiawi,” kata dr Kartika yang juga Sekretaris Tim Penggerak atau TP PKK Sulut tersebut.

Ia memastikan DP3AD Sulut juga akan melakukan pendampingan terhadap kasus ini.

Harapannya agar pelaku penganiayaan anak tersebut mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Sitti Nurmalasari, TribunManado.co.id/Indry Panigoro/Ryo_Noor/Arthur_Rompis)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved