UPDATE Gempa Turki 7,8 SR hingga Pray for Turkey Jadi Trending Twitter Hari ini, Jumlah Korban Tewas
Update gempa Turki berkekuatan 7,8 skala richter (SR) hingga tagar Pray for Turkey jadi trending Twitter hari ini, jumlah korban tewas dan luka-luka.
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
Dengan dibantu Naci Gorur, seorang ahli gempa dari Akademi Ilmu Pengetahuan Turki, pejabat setempat mulai memeriksa bendungan di kawasan Aleppo.
Pemeriksaan bendungan yang dikabarkan mengalami retakan tersebut untuk mengantisipasi potensi bencana banjir.
Mencegah bertambahnya jumlah korban, pihak berwenang mendesak warga untuk tidak tidak memasuki bangunan yang rusak.
Mereka juga dilarang turun ke jalan agar tidak menghambat proses evakuasi.
Setelah kekacauan di kota Damaskus, Beirut Tripoli di Lebanon, lantaran ratusan orang berlari ke jalan dengan berjalan kaki dan menggunakan mobil untuk menjauh dari bangunan dan pusat ibu kota.
Baca juga: Pria Asal Turki Nikahi Wanita Konawe Selatan Sulawesi Tenggara, Kenalan Lewat Media Sosial
“Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu.
Kondisi Gempa di Suriah
Tak hanya Turki, gempa dahsyat yang terjadi pagi tadi juga turut menyapu wilayah di Suriah.
Kementerian kesehatan negara tersebut melaporkan kerusakan di seluruh provinsi Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus, telah memakan korban hingga mencapai 237 orang tewas dan 639 terluka.
“Situasinya sangat tragis, puluhan bangunan runtuh di kota Salqin," kata seorang anggota organisasi penyelamat White Helmets dalam sebuah rekaman video di Twitter, mengacu pada sebuah kota yang berjarak sekitar 5 kilometer (3 mil) dari perbatasan Turki.
Rumah-rumah “hancur total”, kata penyelamat di rekaman video tersebut yang menunjukkan jalanan dipenuhi dengan puing-puing.
Presiden Suriah Bashar al-Assad mengadakan rapat kabinet darurat untuk meninjau kerusakan dan membahas langkah selanjutnya, kata kantor kepresidenan Suriah.
Stasiun televisi milik negara tersebut menayangkan cuplikan tim penyelamat mencari korban selamat dalam hujan lebat dan hujan es.
Sedangkan, pejabat kesehatan Suriah mendesak masyarakat untuk membantu membawa korban yang terluka ke ruang gawat darurat.
“Orang-orang yang terluka masih berdatangan secara bergelombang,” kata Direktur kesehatan di Aleppo, Ziad Hage Taha, kepada kantor berita Reuters melalui telepon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.