Sejarah dan Makna Logo Arema FC Tahun 2017, Berubah 4 Kali Sejak 1987, Warna Khas Biru dan Merah

Berikut ini sejarah dan makna logo Arema FC tahun 2017. Sejak berdiri 1987, tercatat Arema FC sudah mengganti logo nya sebanyak empat kali.

Kolase Tribunnewssultra.com
Berikut ini sejarah dan makna logo Arema FC tahun 2017. Sejak berdiri 1987, tercatat Arema FC sudah mengganti logo nya sebanyak empat kali. 

Aksi ini pun mendapat kecaman keras dari Aremania.

Aremania pun kemudian memasang kembali logo tersebut setelah mendapatkan restu dari manajemen Arema FC.

"Kami tak terima logo Arema FC dirusak, diinjak-injak."

"Logo ini telah kami bela dan kami perjuangkan sejak lama. Tapi malah dirusak," ucap Nanang Aremania.

Pemasangan kembali logo Arema FC pun dilakukan oleh Aremania secara bersama-sama setelah mereka melakukan rapat koordinasi di halaman kantor Arema FC.

Mereka kompak memasang kembali loga Arema FC sembari menyanyikan yel-yel lagu Arema.

Manajemen Arema FC pun tak menyangka dengan aksi yang dilakukan Aremania dengan memasang kembali logo Arema FC.

Mereka memuji dan mengapresiasi Aremania yang telah peduli dan memberikan dukungan kepada Arema FC.

"Manajemen beserta direksi terimakasih atas kedatangan dulur Aremania. Aremania datang ke sini dengan rasa kekeluargaan yang ikut memiliki Arema."

"Terimakasih," ucap Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto.

Tatang juga menyampaikan bahwa logo Arema FC yang telah terpasang kembali merupakan inisiatif sendiri dari Aremania.

Dia menambahkan, adanya Aremania di Kandang Singa akan menjadi momentum Arema FC untuk kembali bangkit dan berjuang.

"Itu logonya dari Aremania. Kami bangga, logo tersebut bisa ditempelkan."

"Karena Itu logo arek Malang logo pemersatu wong Malang," tandasnya.

Pentolan suporter Arema FC, Yuli Sumpil mengaku sakit hati melihat logo tim kesayangannya dirusak dengan cara dibakar.

Reaksi keras diberikan Yuli Sumpil atas demo yang berujung pengrusakan Store Arema FC, Minggu (29/1/2023).

Dalam aksi tersebut, massa diketahui merusak Arema Store menggunakan batu.

Tak berhenti sampai di situ, logo Singo Edan yang terpajang juga tak luput dari pengrusakan.

Yuli Sumpil menyebut tindakan yang dilakukan oleh massa tersebut menyakiti perasaannya.

Bahkan disebut oleh Yuli Sumpil, tindakan tersebut tak menghormati dan menaruh respek atas perjuangan Aremania untuk memberikan dukungan kepada Arema FC.

Luapan kekecewaan Yuli Sumpil maupun Aremania yang lain disampaikan saat sesi rapat koordinasi di kantor Arema FC, Selasa (31/1/2023).

Sejumlah pendukung setia Singo Edan mengecam adanya aksi perusakan logo tersebut.

Yuli Sumpil, selaku dirigen Arema FC menyebut perusakan yang dilakukan oleh massa yang mengatasnamakan Arek Malang ini ini tak bisa ditolerir.

"Melihat ada perusakan logo yang selama ini ribuan Aremania mengorbankan jiwa dan raganya untuk logo Arema, terus terang sakit hati. Apalagi dirusak," ucap pria yang akrab disapa Sam Jhoelez itu, dikutip dari Surya Malang.

Baginya, logo Arema FC merupakan sesuatu yang sakral dan menyelimuti jiwa raga dari Aremania.

Logo Arema FC memiliki makna penting.

Bukan hanya semata lambang kebesaran, namun juga pemersatu kota Malang.

Dia meneriakkan kepada seluruh Aremania agar menjaga logi Singo Edan sebaik mungkin.

"Logo ini gak bersalah. Logo ini merupakan jiwa dan raga Aremania. Nyawaku buat taruhan kalau ada yang merusak. Apalagi teman kita yang meninggal kemarin karena membela logo ini," terangnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved