Berita Kendari

LA Sengaja Pesan Waria Lewat MiChat, Polres Kendari Soal Tarif dan Alasan Kencan

LA dihajar dua waria di BTN Graha Cempaka Asri, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Editor: Risno Mawandili
Istimewa
LA dihajar dua waria di BTN Graha Cempaka Asri, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (14/1/2023), sekira pukul 15.00 Wita. 

TRIBUNNEWSULTRA.COM,KENDARI - LA dihajar dua waria di BTN Graha Cempaka Asri, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (14/1/2023), sekira pukul 15.00 Wita.

Penganiayaan itu terjadi karena LA enggan membayar tarif kencan yang telah diorder lewat aplikasi MiChat.

“Sebelum peristiwa penganiayaan itu terjadi, korban awalnya melakukan booking online terhadap 1 orang Waria yang tidak diketahui identitasnya melalui aplikasi Michat,” ujar Kapolresta Kendari, Kombes Pol M Eka Fathurrahman.

Menurut kronologi versi Polresta Kendari, LA dan waria tersebut janjian bertemu setelah sepakat soal harga.

Pertemuan terjadi di kontrakan sang waria.

“Setelah itu korban dan Waria tersebut janjian bertemu di BTN Graha Cempaka Asri yang merupakan kontrakan milik waria tersebut,” tutur Eka menjelaskan.

Di lokasi yang telah ditentukan, LA dan waria bertemu.

Menurut pengakuan LA kepada Polresta Kendari, dia belum sempat berhubungan badan dengan waria tersebut.

Setelah itu diketahui LA tak memiliki uang untuk membayar jasa kencan.

Mengetahui hal itu, waria tersebut marah. Lalu memanggil temannya untuk menghajar LA.

Baca juga: Oknum Polisi yang Kedapatan Selingkuh dengan Istri Orang di Kendari Sultra Terancam Dipecat

Baca juga: 4 Ton BBM Gagal Diselundupkan ke Morowali Sulawesi Tengah, Polda Sulawesi Tenggara Tangkap Pelaku

Aksi waria menganiaya LA terekam dalam video yang belakangan viral di media sosia (medsos).

Dalam video terekam detik-detik LA dihajar di dalam kamar.

LA terlihat tak berdaya melawan dua waria. Sampai-sampai berteriak minta pertolongan.

Beberapa saat menahan amukan dua waria itu, LA akhirnya lolos.

Menurut keterangannya kepada Polresta Kendari, LA berhasil lolos setelah berbohong.

Dia berjanji membayar tarif kencan. Mengaku akan pulang mengambil uang.

Sebagai jaminan tak melarikan diri, waria tersebut menyita hand phone-nya.

Bukannya pulang mengambil uang, LA malah melaporkan peristiwa ini ke Polresta Kendari.

Namun setelah mendapatkan kembali HPnya, dia langsung mencabut laporan polisi tersebut.

LA mengaku mencabut laporan karena akan manyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

Belakangan LA batal mencabut laporannya. Alasannya, karena sudah terlanjur malu.

“Pada hari Kamis (19/1/2023), korban kembali menelpon penyidik dan meminta agar laporannya diproses kembali," beber Eka.

"Karena yang bersangkutan sudah malu sekali dengan video yang beredar,” lanjutnya.

Baca juga: 3 Anak di Sorawolio Baubau Sultra Diduga Nyaris Jadi Korban Penculikan, Polisi Lakukan Penyelidikan

Rasa malu memang tak bisa dipungkiri. Terlebih kasus ini sudah viral di media sosial.

Kata Kasat Reskrim Polresta Kota Kendari, AKP Fitrayadi mengatakan, korban memang sengaja memesan waria.

"Korban tahu kalau yang dipesan itu waria," tuturnya

Namun saat menanyakan tarif dan alasannya, Fitrayadi enggan membeberkan.

"Saya rasa itu tidak perlu kita jelaskan yah," tuturnya. (*)

Untuk diketahui, kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan.

Namun, waria yang menganiaya LA belum ditemukan sehingga kini menjadi buronan polisi.

Waria tersebut ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polresta Kendari per 20 Januari 2023. (*)

Sumber: TribunnewsSultra.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved