Berita Wakatobi
Bunyi Hampir Mirip Latto-latto Disebut Paka-paka, Mainan Tradisional Wakatobi Tergerus Zaman
Kepopuleran mainan tradisional asli Wakatobi ini, kalah saing dengan fenomena mainan viral yang juga sampai di pulau Wangiwangi dikenal dengan latto-
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Dari bunyi yang dihasilkan tersebut, maka akan membuat hama pergi.
"Akibat bunyinya, hama seperti burung2 tidak mendekati kebun jagung," jelasnya.
Paka-paka ini berasal dari bahasa daerah Pulau Wangiwangi yang berati alat memukul.
Bunyi pukulan yang dimaksud adalah tek tek, dimana getaran dari angin meniup baling-baling membuat belahan bambu beradu atau saling memukul satu sama lain dan menimbulkan bunyi.

"Tek tek tek," seperti itulah bunyi paka-paka.
Semakin kencang angin bertiup, maka bunyi yang dihasilkan akan mengeluarkan tempo cepat.
Walaupun bunyinya sama, ada yang berbeda antara paka-paka dan latto-latto.
Menurut Saleh Hanan, paka-paka digerakkan dengan angin sedangkan latto-latto membutuhkan gerakan dari manusia.
Tak hanya itu, paka-paka kata Saleh Hanan bisa membuat anak lebih terasa kemampuannya untuk berkreasi.
"Sebagai permainan, paka-paka dikerjakan sendiri dari bahan-bahan yang berada di lingkungan sekitar sehingga memancing daya kreatif anak," tuturnya.
Baca juga: Kenang Sosok Lettu Muhammad Ikbal, Kakak Ipar Sebut Sering Rindu Makan Sinonggi, Beli Mainan Tentara
Namun berjalannya waktu, paka-paka nyaris tak terdengar lagi bak tergerus zaman.
Menurut Saleh Hanan, hal itu dikarenakan peran orangtua yang harusnya turut serta dalam pelestarian mainan anak tidak memperkenalkan paka-paka pada anaknya.
"Mainan tradisional tergerus karena orang tua tak mengajarkan atau memperkenalkan lingkungan yang inspiratif. Orang tua mengenalkan hal yang konsumeris pada anak-anak," tuturnya.
Saleh Hanan juga mengingatkan tentang pentingnya pelestarian keberagaman mainan tradisional agar tak mati suri dan tetap digemari sepanjang masa.

Hal ini merujuk pada pentingnya pelestarian mainan tradisional di Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.